TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Nurhayati (42), korban gampa 5,6 Skala Maginitudo asal Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang sedang hamil tua menceritakan detik-detik sebelum gempa (24/11/2022).
Dia mengisahkan sebelum terjadinya gempa, sekitar pukul 11.00 WIB, dirinya merasakan ada yang aneh atau firasat dan tidak biasanya dialaminya sehari-hari.
Pada saat itu, Senin (21/11/2022), Nurhayati sedang berdua dengan anaknya yang kecil di rumahnya.
Namun sebelum detik-detik gempa mengguncang. tiba-tiba Nurhayati secara sendirinya ingin keluar rumah mengambil pakaian di jemuran.
"Ada firasat gak enak dihati, terus anak nangis terus," ucapnya, saat ditemui Tribunjabar.id di Posko Bencana BIN Desa Cijedil.
"Kemudian dalam hati ingin keluar, saya itu keluar langusung aja mau ngambil pakaian dijemuran. Saat ngambil jemuran tiba-tiba lanngsung terasa gempa keras sekali," tuturnya.
Keadaan hamil tua pun, tidak menjadi penghalang Nurhayati untuk bergegas menyelamatkan anaknya yang ada di dalam rumah.
"Saya langsung lari dan menyelamatin anak. Alhamdallah selamat tidak terkena rerutuhan hanya kena debu aja," ucapnya.
"Sementara itu, anak-anak yang lain lagi diluar dan bapaknya lagi kerja," kata Nurhayati.
Pasca terjadinya gempa situasi pun menjadi kalut. Karena semuanya keadaan rusak dan banyak yang terkena reruntuhan
"Kemudian kami dievakuasi. Jam 5 sore sudah di sini. Alhamdulillah semua diberikan keselamatan," ungkapnya.
Sebelumnya, Nurhayati (42) korban penyitas gampa bumi 5,6 Maginitudo asal Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tinggal menunggu masa lahiran, Kamis (24/11/2022).
Nurhayati yang saat ini mengadung sembilan bulan dan tinggal menunggu lahiran anaknya ke lima, kini berada dipengungsian.
Ia pun merasakan kebingungan dengan kondisi saat ini berada di pengungsian. Di sisi lain Nurhayati menginginkan tinggal layak.
Apalah daya, dengan kondisi rumahnya luluh lantah akibat gempa. Nurhayati pun bisa pasrah dengan keadaannya saat ini dipengungsian.
Sesekali Nurhayati untuk menormalkan lahirannya, ia pun berjalan-jalan ringan ke depan dan belakang tenda.
"Ya kondisi saya sedang hamil sembilan bulan berada dipengungsian gimana ya serbasalah. Inginnya sih di rumah," ucap Nurhayati.
Nurhayati pun, hanya bisa pasrah dengan keadaan saat ini, karena tempat tinggalnya rusak berat.
Ia mengungsi bersama warga Cijedil mulai Senin (21/11) kemarin hingga saat ini.
"Kalau kondisinya begini ya sudahlah. Syukuri saja masih bisa tempat tinggal," ucapnya.
Ia pun berharap dengan kelahiran anaknya yang ke lima bisa lancar dan normal dan tidak ada kendala apa pun.
"Mudah-mudahan nanti lahirnya dilancarkan. Meski berada di pengungsian," harapnya.
Sementara itu, kondisi rumah yang mengalami kerusakan Nurhaya berharap segera bisa diperbaiki dan dibantu oleh pemerintah dan para dermawan.
"Ya mudah-mudahan juga dapat bantuan untuk perbaikan rumah," tuturnya.(Kontributor Tribunjabar.id/Dian Herdiansyah)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Firasat Selamatkan Ibu Hamil Tua dan Anaknya dari Reruntuhan, Sang Anak Nangis Terus Sebelum Gempa