Yanto bersaksi, getaran gempa disertai longsor terasa sangat dahsyat.
Ia melihat langsung detik-detik saat bukit lonsor dan menyapu warung istrinya.
"Jadi tidak bisa apa-apa tidak bisa menolong keluarga. Karena cuma beberapa detik doang kejadiannya," tambah Yanto.
Yanto melanjutkan, meskipun dirinya melihat sendiri dua orang tercintanya meninggal dunia, ia tetap tabah.
Yanto kini hanya bisa mendoakan isti dan anaknya semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi Sang Pencipta.
"Biarlah itu menjadi suratan takdir, biar mereka jadi ahli surga semua, kita hanya mendoakan saja," tutupnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Igman Ibrahim)(TribunJabar.id/Ferri Amiril Mukminin)