Proses evakuasi pun harus dilakukan ekstra hati-hati, selain tanah labil, kondisi jenazah pun bisa membahayakan orang yang melakukan evakuasi.
Taufik pun bersama rekan-rekannya akhirnya bisa mengangkat satu jenazah dari dekat sungai.
"Saya mencium aroma busuk, lalu digali bersama teman-teman. Tentu harus hati-hati selain tanah labil, jangan salah pacul karena korban akan rusak," katanya.
Setelah jasad selesai dievakuasi dan dimasukkan ke dalam kantung jenazah, lantas tim serta kantung jenazah disemprot disinfektan untuk menghindarkan relawan dari kuman berbahaya.
Rencananya, ia dan rekan-rekannya akan terus melakukan pencarian korban gempa Cianjur hingga waktu operasi pencarian dinyatakan selesai.
Sebagai informasi Gerakan Pramuka Kwarcab Cianjur mendirikan pos tanggap darurat menyikapi bencana alam gempa bumi yang menyebabkan 318 orang meninggal dunia per Sabtu (27/11/2022).
Saat ini relawan yang tergabung dalam Pramuka Peduli berjumlah 239 yang berasal dari 13 kabupaten/ kota se-Jawa Barat dan Kwartir Daerah Jawa Tengah.
Dalam masa tanggap darurat gempa Cianjur ini, Pramuka Peduli mendirikan dapur umum, membantu proses pencarian orang hilang atau SAR, membantu menyalurkan logistik, trauma healing, hingga bantuan komunikasi.
Selain itu, Pramuka pun mengumpulkan donasi dari anggotanya untuk membantu masyarakat terdampak gempa.
Tak hanya itu, ada juga bantuan logistik berupa pakaian baru, terpal, sembako, kasur, popok bayi, oba-obatan hingga susu bayi yang berasal dari anggota dan dermawan.