TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengumumkan perkembangan jumlah korban akibat gempa Cianjur, Jawa Barat per Minggu (27/11/2022) .
Hingga Minggu sore, sebanyak 321 orang dilaporkan meninggal dunia dan korban luka berat terdata 108 orang.
Menurut Kepala BNPB, tim gabungan pencarian dan pertolongan berhasil menemukan 3 jasad korban pada Minggu (27/11/2022).
"Hari ini ditemukan 3 jenazah, sehingga dicatatan kita semua, berarti dengan ditemukan 3 ini, sampai hari ini yang meninggal dunia menjadi 321 orang," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (28/11/2022).
Kemudian, lanjut Suharyanto, untuk korban hilang yang sebelumnya 14 orang berkurang menjadi 11 orang.
Baca juga: Kisah Balita Selamat Usai Tertimbun Reruntuhan saat Gempa Cianjur, Saat Dievakuasi Tak Menangis
Kemudian, per Minggu (27/11/2022), satgas gabungan juga sudah mengidentifikasi titik pengungsian di Cianjur yang totalnya ada 325 titik.
"Sebanyak 183 yang terpusat dan 142 titik mandiri artinya masyarakat yang mendirikan pengungsian di sekitar rumah," jelas Kepala BNPB.
Adapun untuk jumlah pengungsi di Kabupaten Cianjur mencapai 73.874 orang.
Rinciannya, pengungsi laki-laki berjumlah 33.713 orang dan pengungsi perempuan sebanyak 40.161 orang.
Mengenai kerusakan infrastruktur, bangunan yang rusak berat ada 27.434 rumah, rusak sedang 13.070, dan rusak ringan 22.124 rumah.
Sehingga, total rumah rusak sebanyak 62.628 rumah.
Diberitakan Tribunnews.com, proses pencarian korban gempa Cianjur di Desa Cijedil, Cugenang oleh tim Search and Rescue (SAR) gabungan akan kembali dilanjutkan jari ini, Senin (28/11/2022).
Sebelumnya, proses pencarian korban di wilayah tersebut dihentikan sementara pada Minggu (27/11/2022) sore.
Pasalnya, cuaca hujan deras mengguyur wilayah Cugenang dan menghambat proses evakuasi.
Pada Minggu kemarin, hujan deras terjadi di Desa Cijedil mulai pukul 15.10 WIB dan baru berhenti sekira pukul 16.20 WIB.
Hal itu disampaikan oleh seorang petugas SAR, yakni Deden (29).
"Iya, proses pencarian sementara dihentikan. Dilanjut besok karena hujan ini," kata Deden saat ditemui Tribunnews.com, Minggu (27/11/2022).
Sebagai informasi, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang pukul 13.21 WIB.
Pusat gempa pada kedalaman 10 kilometer, koordinat 6.84 LS,107.05 BT atau tepatnya di sebelah barat daya Kabupaten Cianjur.
Gempa M 5,6 itu tak hanya dirasakan di wilayah Cianjur, tetapi juga area Jabodetabek dan Bandung.
Bupati Cianjur Pastikan Biaya Perawatan Korban Gempa Ditanggung Pemerintah
Diberitakan Tribunnews.com, Bupati Cianjur, Herman Suherman, memastikan perawatan terhadap korban gempa bumi Cianjur tidak dikenakan biaya alias gratis.
Herman mengatakan, perawatan tersebut tak dikenakan biaya baik di Rumah Sakit (RS) Sayang maupun Cimacan.
"Gratis. Itu yang di RS Sayang maupun Cimacan maupun yang di provinsi itu bisa direimburse ke pemerintah provinsi dan kabupaten," kata Herman saat ditemui di RSUD Cimacan, Minggu (27/11/2022).
Untuk itu, Herman meminta bagi korban yang tak memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan agar tak khawatir.
Bahkan, dikatakan, warga yang memiliki BPJS pun tidak berlaku saat ini karena semuanya serba gratis.
"Sama (yang tak punya BPJS gratis). Yang BPJS pun tidak berlaku kalau terjadi bencana alam," ucapnya.
Baca juga: Ibu Muda asal Cugenang Cianjur Sampai Saat Ini Masih Trauma Mendengar Kata Gempa Bumi
Herman menegaskan, sampai saat ini pemerintah baik kabupaten maupun provinsi memastikan semua korban segera pulih.
"Ini menjadi kewajiban pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS,Fersianus Waku, Abdi Ryanda Shakti)
Simak berita lainnya terkait Gempa Berpusat di Cianjur