Setelah 10 hari berselang, pelaku datang ke rumah EK untuk melihat putrinya.
Saat melihat korban, ia menyesal telah memberikan anaknya ke keluarga EK. Pelaku mendadak tidak senang anaknya diasuh oleh EK.
Baca juga: Bayi Laki-Laki Dibuang di Teras Rumah di Banjarbaru, Polisi Duga Pelaku Tidak Berniat Bunuh Bayinya
RI pun ingin mengambil kembali anak tersebut untuk diasuh sendiri. Namun, permintaan itu ditolak oleh EK.
Pelaku akhirnya nekat menghabisi nyawa anaknya agar ia dan EK sama-sama tidak memiliki bayi tersebut.
"Sebelum kejadian, pelaku sudah menyiapkan senjata tajam untuk menghabisi korban," ujar Tony.
Bahkan, pelaku sudah mempersiapkan diri untuk masuk penjara, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Ucapkan Takbir sebelum Habisi Korban
RI mengaku, saat melakukan aksi kejinya, ia sempat mengucapkan takbir.
Pelaku sempat berusaha melukai perut anaknya, namun percobaan itu terhadal gurita yang dipakai korban.
Setelah itu, pelaku menganiaya leher anaknya menggunakan senjata tajam hingga akhirnya tewas.
Baca juga: Sopir Tewas Tertimpa Bak Truk, Bayi yang Ditemukan di Kolong Truk Diserahkan ke Dinas Sosial Sorong
"Pelaku sempat ucapkan kalimat takbir sebelum (aniaya) korban," jelas Tony.
Menyesal, Terbayang Wajah Anaknya
Dikutip Kompas.com, kini, RI hanya bisa menyesali perbuatannya.
Ia mengaku gelap mata karena EK tak mau memberikan hak asuh korban kepada dirinya lagi.
"Saya sekarang selalu terbayang wajah anak saya, saya menyesal," ujar RI saat berada di Polres Muara Enim, Selasa (29/11/2022).
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Sripoku.com/Ardani Zuhri, Kompas.com/Aji YK Putra)