Untuk relawan non-medis sendiri akan berkonsentrasi di dapur umum untuk memproduksi makanan yang akan dikonsumsi oleh para korban baik di pengungsian maupun di rumah sakit.
"Itu untuk konsumsi petugas kesehatan, pasien, penunggu pasien serta posko-posko pengungsian di wilayah Cianjur,” ucapnya.
Di samping itu, tim relawan SiapBergerak juga membantu mendokumentasikan data arus lalu lintas kehadiran serta status pasien yang berada di RS.
"Hal ini menjadi penting, karena situasi darurat di RS, dibutuhkan pendataan yang presisi, sehingga memudahkan untuk mengalokasikan tenaga kesehatan dan obat-obatan, agar tepat sasaran dengan kehadiran para korban di rumah yang tidak berhenti. Kita perlu memastikan agar pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis dan non medis pasien,” tukasnya.
Untuk informasi, Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat bertambah.
Baca juga: Cerita Pengungsi Gempa Cianjur: Daerah Pelosok Belum Dapat Bantuan, Banyak Warga Jatuh Sakit
Berdasarkan perkembangan data terbaru pada Selasa (29/11/2022) petang, jumlah korban meninggal dunia mencapai 327 orang.
"Sampai dengan waktu sekarang, jam sekarang, korban jiwa meninggal dunia sejumlah 327 jiwa, hasil pencarian sampai dengan Selasa, 29 November ditemukan 4 jiwa,” ujar Dandim 0608/Kabupaten Cianjur Letkol Arm Hariyanto dalam konferensi pers seperti dikutip dari live streaming Youtube BNPB, Selasa.
Sementara korban hilang tercatat saat ini masih sebanyak 5 orang.
Kendati demikian Hariyanto mengatakan pihaknya menerima laporan orang hilang dari 2 desa yakni Desa Cijedil sebanyak 6 jiwa, dan Desa Mangunkerta 2 jiwa.
Sehingga kata dia, jumlah orang hilang berdasarkan laporan terbaru tersebut menjadi 13 orang yang dilaporkan masih hilang.
"Kemudian apabila dijumlahkan total korban hilang dalam pencarian sejumlah 8 orang. Sehingga total laporan yang hilang sejumlah 13 orang," katanya.
Hingga kemarin, tercatat kerusakan infrastruktur tercatat 26.237 rumah rusak berat, 14.196 rumah rusak sedang, dan 22.786 rumah rusak ringan.
Infrastruktur lain yang mengalami kerusakan yaitu 471 sekolah, 170 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran.