BNPB mengatakan berita tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan, dikutip dari laman resmi BNPB.
Pasalnya, Gunung Semeru merupakan gunung api yang terletak di darat dan memiliki jarak yang cukup jauh dari laut.
Oleh karena itu, BNPB mengatakan potensi letusan tidak akan sampai ke laut dan tidak dapat membangkitkan tsunami.
Tidak hanya itu, BNPB juga menjelaskan alasan lainnya yaitu posisi Gunung Semeru yang berada di Selatan Jawa.
Sehingga apabila adanya aktivitas vulkanik yang membuat terjadinya longsoran di Pantai Selatan Jawa, kemungkinan terjadinya tsunami sangat kecil untuk menjangkau Jepang.
Hal tersebut lantaran masih terdapat gugusan pulau-pulau di Indonesia yang dilewati.
Dengan adanya analisa tersebut, BNPB memastikan berita yang berderat tidaklah benar.
Kemudian, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai kabar yang beredar dari pihak-pihak tidak berwenang.
Suhu Timbunan Material akibat Erupsi Gunung Semeru Capai 800 Derajat Celcius
Menurut laporan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, suhu timbunan material erupsi Gunung Semeru telah mencapai 800 derajat celcius.
"Suhu awal saat erupsi terjadi sebesar 800 derajat celsius. Kemudian setelah berproses, hingga kini masih di atas 200 celsius untuk timbunan material vulkanis yang di bawah," kata Patria, Senin, dikutip dari Surya.co.id.
Kemudian Patria mengatakan suhu material vulkanis bisa bertahan cukup lama sesuai ketinggiannya.
Menurutnya, pada tahun lalui suhu material vulkanis terjadi berbulan-bulan.
"Pengalaman erupsi tahun kemarin, bahkan bisa sampai berbulan-bulan untuk ketinggian material yang mencapai 5 meter," jelas Patria.
(Tribunnews.com/Farrah Putri) (Surya.co.id/Erwin Wicaksono)