News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pernikahan Kaesang dengan Erina Gudono

Gibran Perketat Keamanan Pernikahan Kaesang dan Minta Masyarakat Tidak Perlu Takut Aksi Terorisme

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran Rakabuming (kiri) dan Kaesang Pangarep (kanan), putra Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana. Gibran menjamin keamanan dalam prosesi pernikahan Kaesang dan meminta masyarakt tidak takut akan aksi terorisme.

"Brimob maupun Sabara sudah kita tarik untuk bergerak ke wilayah Solo," ujarnya.

Tanggapan pengamat terorisme

Agus Sujatno alias Agus Muslim, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). (ISTIMEWA via TribunCirebon)

Seorang polisi bernama Aiptu Sofyan meninggal dunia akibat ledakan bom di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung.

Aipda Sofyan merupakan Bhabinkamtibmas di Kelurahan Karanganayar, Astana Anyar, Kota Bandung.

Ia menjadi korban meninggal dunia akibat teror bom bunuh diri yang dilakukan Agus Sujatno alias Agus Muslim yang terafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.

Pengamat terorisme sekaligus akademisi, Amir Mahmud mengatakan aksi bom bunuh diri di Bandung sebagai pengingat bahwa aksi serupa dapat terjadi dimanapun.

"Jadi bagi siapapun kita harus mewaspadai akan aksi-aksi yang suatu ketika akan muncul," ujarnya dikutip dari TribunSolo.com.

Ia mengungkap kelompok teroris tidak memiliki tanggal khusus untuk melakukan aksinya.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung, Jammi: Ini Saatnya Bersatu Bukan Saling Menyalahkan

Namun, mereka memilih momentum tertentu dalam melakukan aksinya agar mendapat perhatian.

"Apalagi di Solo Raya ini terjadi penangkapan 4 orang, mereka dari Solo semua, ditambah yang tadi ini. Jadi bisa saja dia mengacaukan (pernikahan Kaesang)," terangnya.

Menurutnya, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung dari kelompok ISIS.

Dugaan tersebut muncul karena foto pelaku yang beredar dan stiker yang ada pada kendaraan pelaku.

"Dari (kelompok ISIS) tidak mengenal situasi (tertentu) namun bisa menjadikan momen tertentu agar ramai, supaya (memicu) konflik," tambahnya.

Ia juga mengatakan para teroris memilih polisi sebagai target mereka karena kelompok teroris bersinggungan langsung dengan polisi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini