Laporan Wartawan Tribunnews.com, Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKA RAYA- Mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Palangka Raya menggelar aksi unjuk rasa di depan Kampus Universitas Kristen Palangka Raya (Unkrip), Kalimantan Tengah, Jumat (16/12/2022).
Mahasiswa menyatakan dukungannya terhadap aksi mogok makan yang dilakukan oleh mahasiswa dan warga Kabupaten Sumbawa Barat sejak Selasa (13/12) di Kantor Komnas HAM Jakarta.
Mogok makan yang dilakukan sebanyak 17 peserta aksi ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan atas dugaan tindakan pelanggaran HAM yang dilakukan PT Amman Mineral dan mendesak Komnas HAM agar memeriksa dan menghentikan kejahatan koorporasi nasional itu yang merugikan bagi masyarakat Sumbawa Barat.
“Aksi mogok makan kawan-kawan Amanat KSB ialah bentuk perlawanan serta perjuangan untuk meraih hak-hak yang telah dirampas.
Aksi ini harus dididukung dan mendapat perhatian serius dari semua kalangan mahasiswa di setiap wilayah di Indonesia," ujar koordinator aksi Donny Delmy dalam keterangan tertulis.
Dia menekankan, sejumlah kasus yang diduga melanggar HAM juga tidak dapat ditolerir.
Baca juga: Dukung Aksi Mahasiswa, BEM UBK Datangi Tenda Aksi Mogok Makan di Komnas HAM
Mulai dari kecelakaan kerja hingga menyebabkan cacat dan kematian, hingga PHK sepihak dan pencemaran lingkungan.
“Perampasan tanah rakyat, hingga manipulasi dan korupsi dana CSR/PPM yang menjadi hak masyarakat lingkar tambang dan kewajiban perusahaan harus segera diinvestigasi. Ini jelas melenceng dari amanat UU yang berlaku di NKRI,” tegas Donny.
Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta mendatangi peserta aksi mogok makan di Komnas HAM, Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Ketua BEM FISIP Ronicho Van Basten Gultom, didampingi wakilnya Kevin Rudolf, menyampaikan dukungannya pada aksi perjuangan.
Diketahui, mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (Amanat KSB) melakukan aksi mogok makan di area kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Juru bicara aksi Yudi, mengungkapkan mogok makan telah dimulai sejak Selasa 13 Desember 2022.
Cuaca yang terik dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan dua peserta aksi mengalami penurunan kesehatan drastis.
Baca juga: Seorang Pria Prancis Mogok Makan Dua Minggu, Protes Anaknya Dilarikan Istrinya yang Warga Jepang
"Dua peserta yang menurun kesehatannya tengah mendapat perawatan," ujar Yudi.
Yudi menegaskan, pihaknya akan terus melanjutkan aksi mogok makan, sampai tuntutan mereka dipenuhi.
"Kami mendesak Komnas HAM memeriksa dan menghentikan kejahatan koorporasi nasional itu," tegasnya.
Lebih lanjut, Yudi juga menyampaikan, bahwa aksi mereka ini mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat dan mahasiswa.
Salah satunya yang hadir di hari ketiga ini adalah BEM Universitas Bung Karno yang juga akan turut serta dalam melaksanakan aksi.
"Kami sampaikan terimakasih kepada kawan-kawan dari UBK yang turut serta mensuport kami dalam aksi di Komnas HAM ini," ucapnya.