News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mahasiswa Unnes Meninggal di Kamar Diduga karena Sakit, Polisi Tidak Temukan Bukti Kekerasan Fisik

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi meninggal dunia. Seorang mahasiswa Unnes ditemukan meninggal dunia di kamar kontrakan. Polisi tidak temukan ada bekas kekerasan.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) bernama Jody Yuda Permana (23) ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakan di Gang Pisang, Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang pada Senin (19/12/2022).

Dilansir dari TribunJateng.com, Jody merupakan mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang angkatan 2017 dan berasal dari Bangka Belitung.

Teman Jody, Akbar menjelaskan Jody sedang menumpang di rumah kontrakannya dan sempat mengeluhkan sakit perut.

Namun Jody enggan untuk ke dokter hingga ditemukan meninggal dunia.

Sebelum meninggal Jody sempat diantar Akbar untuk memesan bus pulang ke Bangka dan sempat mampir ke minimarket.

Baca juga: Fakta Terbaru soal Tarik Tambang IKA Unhas yang Sebabkan Satu Peserta Meninggal Dunia

Setelah dari minimarket, Jody yang membonceng turun dari motor dan berjalan menuju kamar.

Jody jatuh di teras depan kontrakan dan sempat merintih kesakitan.

Tidak lama setelah itu korban sudah tidak bernafas dan Akbar melaporkan kejadian ini ke pemilik kontrakan.

Polsek Gunungpati dan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) telah melakukan pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP) dan mengungkap Jody meninggal karena sakit.

Tim kepolisian menjelaskan tidak ada tanda kekerasan fisik di tubuh Jody.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FBS Unnes, Dr. Eko Raharjo mengatakan Unnes bertanggung jawab dan mengawal kepulangan almarhum.

Menurutnya Jody masih berstatus mahasiswa Unnes dan hanya menunggu diwisuda.

"Beliau baru menyelesaikan skripsi dan tinggal wisuda, namun ternyata sakit, padahal rencananya mau pulang, tapi ternyata Allah berkehendak lain," jelasnya dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Beda Kesaksian Peserta dan Panitia Terkait Penyebab Ketua RT Meninggal di Acara Tarik Tambang

Dr. Eko Raharjo telah berkomunikasi dengan keluarga Jody di Bangka Barat dan pihak keluarga menghendaki lokasi pemakaman di kampung halaman Jody.

Bantuan yang diberikan Unnes yakni membantu hingga pemberangkatan jenazah sesuai prosedur dari kepolisian maupun pihak rumah sakit.

Ia juga memastikan Jody akan tetap menerima gelar karena haknya sebagai sarjana dan telah menyelesaikan persyaratan penyelesaian pendidikan.

"Sudah sah menyelesaikan skripsi dan dosen sudah menandatangani surat penyelesaian skripsi, dan berencana pulang untuk mengabari keluarga tentang wisuda tersebut," ujarnya.

Jody diduga kerap mengkonsumsi mie instan dan begadang untuk menyelesaikan skripsinya.

Berdasarkan keterangan dari teman kontrakan, Jody kerap mual dan muntah bahkan sebelum meninggal sempat muntah hingga mengeluarkan darah.

Kini jenazah Jody sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi Semarang dan menunggu konfirmasi dari pihak keluarga terkait proses pemulangan jenazah.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Amanda Rizkyana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini