Cempaka Esa Rosendi juga menceritakan soal terdampar di Pulau Karimunjawa di akun resmi twitternya @CESArosendi.
Baca juga: Ganjar Minta Wisatawan yang Terjebak di Karimun Jawa Tenang dan Jaga Kondisi Kesehatan
"Bahwa keadaan kami wisatawan maupun warga Karimunjawa dalam keadaan sehat-sehat, walaupun cuacanya
mengkhawatirkan. Setahu saya Karimunjawa memang pulau sehat karena dari zaman pandemi pun pulau ini diisolasi untuk menghindari penyebaran virus," ujar Cempaka yang sudah memberikan izin twitnya dikutip Tribun.
Cempaka menceritakan ia bersama suami dan empat orang anaknya tiba di Pulau Karimunjawa pada 20 Desember 2022.
Saat itu kondisinya masih cerah.
Setelah menginap selama dua hari tepatnya pada tanggal 22 Desember 2022, Cempaka mendapatkan informasi kalau kapal bakal datang lagi ke Karimunjawa pada awal Januari 2023 dirinya dan keluarga mulai panik.
Apalagi selama 11 hari tidak ada stok bahan makanan dan bahan bakar minyak di sana.
Cuaca di Pulau Karimunjawa pun mulai memburuk. Hujan deras dan angin kencang serta ombak yang besar mulai muncul.
"Bensin sangat dibutuhkan di sini karena jarak antar lokasi lumayan berjauhan, sebagai penghubung ke pusat tempat kami mencari makan yakni alun-alun Karimunjawa harus menggunakan motor atau mobil," ujarnya.
Cempaka kemudian bertahan hingga tanggal 25 Desember 2022 dengan stok bahan makanan yang ada di hotel tempatnya menginap.
Namun kemudian pihak hotel pada saat itu menyatakan stok bahan makanan sudah mulai menipis.
Bahkan warung-warung milik warga di sekitar hotel mulai tutup karena kehabisan bahan makanan.
Cempaka semakin panik.
"Otak saya mulai panik," ujarnya.
Baca juga: Evakuasi Ratusan Wisatawan di Karimun Jawa, Pelni Ubah Jadwal Operasional Kapal KM Kelimutu
Bukan dia saja yang mengalami kepanikan, ratusan wisatawan yang mengalami nasib sama terdampar di Karimunjawa juga terlihat muram wajahnya.