Edy menyampaikan jika semua pihak khususnya wisatawan harus memahami jika tertahannya mereka di wilayah terluar Jepara itu murni karena faktor cuaca yang tidak bersahabat.
Cuaca buruk disertai angin dan gelombang tinggi ini memaksa syahbandar tidak memberikan izin berlayar bagi kapal penyeberangan karena faktor keselamatan.
"Hasil rapat menyepakati beberapa langkah untuk penanganan wisatawan ini," katanya.
Kata Edy, akan dibentuk posko di Kecamatan Karimunjawa untuk mendata wisatawan serta berbagai kebutuhan lainnya.
Termasuk memberikan informasi terkait keadaan cuaca terkini kepada masyarakat dan wisatawan.
"Hari ini kita juga sudah berkirim surat ke Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk meminta bantuan agar kapal Pelni KM Kelimutu yang berlayar dari Kalimantan ke Semarang pada hari Selasa besok bisa singgah dulu ke Karimunjawa dan mengangkut wisatawan yang ada di sana," jelas Edy.
Jika nanti memang dibutuhkan, kata Edy, maka Pemkab Jepara melakui PMI dan Baznas siap untuk membuka dapur umum bagi para wisatawan.
Pihaknya juga meminta Perkumpulan Hotel dan Restoran (PHRI) memberikan keringanan atau diskon kepada wisatawan yang tertahan di sana untuk biaya penginapannya.
"Termasuk kita juga sudah meminta Disparbud menyiapkan wisma dan hotel milik Pemkab diperuntukkan bagi wisatawan yang memang sudah kehabisan bekal agar diarahkan ke sana," imbuhnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Jepara ini menegaskan jika saat ini kondisi para wisatawan yang tertahan di Karimunjawa dalam keadaan baik-baik saja.
Untuk itu dirinya meminta semua pihak, termasuk para keluarga untuk tetap tenang.(Tribun
Network/nan/nur/wly)