Dari jumlah Rp 40 juta itu, pihak Anjas baru memberikan senilai Rp 35 juta, sedangkan sisanya menyusul.
Sementara soal uang senilai Rp 2,7 juta yang juga dipertanyakan, itu digunakan untuk biaya mengurus buku nikah dan sewa tempat antar-antaran.
6. Bantah Banting Pintu
Hal lain yang juga dibantah oleh Dona adalah soal kabar yang menyebut dirinya membanting pintu di depan calon ibu mertua.
Dona mengklaim tuduhan itu dialamatkan pada dirinya untuk alasan pembatalan pernikahan.
"Tidak benar itu semua fitnah, saya tidak membanting pintu, itu alasan mereka membatalkan pernikahan," tegasnya.
7. Minta Maaf
Terakhir, Dona meminta maaf kepada warga Desa Blambangan, Kecamatan Pengandonan, Kabupaten OKU.
Sebab, dengan viralnya kejadian pembatalan nikah tersebut, warga desa ikut terseret.
"Saya beribu-ribu minta maaf karena kasus ini berdampak pada warga Desa Blambangan," tandasnya.
Kronologi Kejadian dari Pihak Anjas
Dikutip dari TribunSumsel.com, kejadian bermula saat Anjas menjalin hubungan asmara dengan Dona, selama lebih kurang setahun.
Keduanya menjalani hubungan jarak jauh dan baru bertemu sebanyak empat kali.
Karena yakin Dona merupakan pribadi yang baik, Anjas pun yakin untuk menikahi Dona.