Sejumlah insiden kecelakaan, ditambah lagi yang terakhir menewaskan seorang warga di Tanjung Batu, membuat polisi harus bekerja keras, cepat dan tepat.
Saat menangani korban kecelakaan yang dibawa ke RSUD Ogan Ilir, petugas dituntut bekerja cepat.
"Karena ingin segera mengumpulkan bahan keterangan kecelakaan, maka ada anggota kami yang mengeluarkan kalimat yang mungkin tak berkenan di hati rekan media," jelas Andi.
Kesalahpahaman ini pun dipandang pucuk pimpinan Polres Ogan Ilir ini sebagai pembelajaran.
"Kejadian kemarin hanya murni kesalahpahaman saja. Tidak ada maksud lain kepada awak media yang akan melakukan peliputan insiden kecelakaan tersebut," kata Andi menegaskan.
Andi juga menyebut anggota Satlantas Polres Ogan Ilir yang disebut menghalangi tugas peliputan wartawan akan diperiksa.
Apabila terbukti melakukan kesalahan akan ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pria yang berpengalaman di bidang Propam ini juga menegaskan bahwa media merupakan mitra Polri dan harus terus bersinergi.
"Wartawan itu media yang menghubungkan masyarakat dengan polisi. Wartawan sebagai kontrol sosial kita," ujar kata Andi.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kapolres Ogan Ilir Berikan Klarifikasi Terkait Oknum Anggota Polantas Usir Wartawan Liputan