TRIBUNNEWS.COM - Buntut dari protes masyarakat di Papua atas penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe membuat sebagian sekolah di Kota Jayapura, Papua diliburkan.
Meliburkan aktivitas sekolah tersebut guna mengantisipasi kekacauan yang terjadi pasca penangkapan Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/1/2023).
Mengutip Tribun-Papua.com, para siswa yang sudah berangkat sekolah terpaksa harus pulang karena sekolah telah diliburkan.
Seperti yang terjadi di SMP Negeri 11 Jayapura, yang para murid harus pulang karena sekolah libur.
"Kondisi hari ini, saya mengikuti perkembangannya memang tingkat ketakutan dari para orangtua yang bertanya melalui grup kelas dan banyak orangtua yang meminta ijin anaknya tidak bersekolah," kata Kepala Sekolah SMPN 11 Jayapura, Beatriks Sinon.
Ia juga mengatakan, jika informasi liburnya proses belajar mengajar baru diumumkan hari ini, Rabu (11/1/2023).
Baca juga: Setelah Lukas Enembe Ditangkap KPK, Tak Ada Gubernur dan Wakil Gubernur yang Pimpin Papua
"Karena memang saya bangun sebelum pukul 06.00 WIT itu, saya mendapat informasi dan laporan dari para orang tua makanya saya meminta anak-anak diliburkan saja," bebernya.
Polri Terjunkan 1.000 Personel untuk Perketat Keamanan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah melakukan pengetatan keamanan di sembilan wilayah di Papua, buntut dari aksi protes sebagian masyarakat Papua atas penangkapan Lukas Enembe.
"Saat ini situasinya (Jayapura) sudah mulai kondusif dan personel kita lakukan penebalan di sembilan wilayah," kata Listyo, Selasa (10/1/2023), dikutip dari youTube MetroTvNews.
"Saat ini sudah kita tempatkan baik personel organik maupun yang dari pusat dan daerah hampir 1.000 (personel)," ujar Kapolri.
Baca juga: KPK Belum Tahan Gubernur Papua Lukas Enembe Karena Masih Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto
Kericuhan saat Lukas Enembe Ditangkap KPK
Diketahui, kericuhan terjadi di wilayah Bandara Sentani, Jayapura.
Kericuhan tersebut terjadi antara masyarakat yang ingin masuk ke bandara tempat Lukas akan diterbangkan ke Jakarta dengan pihak kepolisian, Selasa (10/1/2023).