Korban mengaku sempat beradu pandangan dengan FBS dan merasa seperti dihipnotis.
"Korban merasa seperti dihipnotis terlapor (pelaku) dan bersedia dituntun oleh terlapor untuk masuk bilik (kamar kecil) jongkok," ujar Stefanus, dilansir Kompas.com.
Di dalam bilik kamar mandi tersebut, pelaku melancarkan aksi bejatnya kepada korban.
Korban sempat berusaha menolak, namun pelaku terus memaksa korban.
Setelah melancarkan aksinya, pelaku meninggalkan korban sendirian di dalam toilet.
Dalam kondisi syok dan ketakutan, korban keluar dari toilet dan memberanikan diri untuk melaporkan kejadian tersebut ke orang tuanya.
Ayah korban yang tak terima kemudian melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke petugas keamanan bandara.
Petugas keamanan bergerak mengecek rekaman CCTV dan mengamankan pelaku.
Sementara ayah korban yang berprofesi sebagai pengacara melaporkan kejadian itu ke Polda Bali.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Yohanes Valdi Seriang Ginta, Tribun-Bali.com/Ida Bagus Putu Mahendra)