News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Honorer Penjaga Sekolah di Kupang Ditemukan Tewas Tak Wajar, Tulis Pesan Ini Sebelum Meninggal

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Honorer penjaga sekolah berinisial Or (31) ditemukan tewas tak wajar. Warga Kecamatan Maulafa, Kota Kupang tersebut ditemukan tak bernyawa di dalam gedung lama SDN Nefosaka.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG -  Honorer penjaga sekolah berinisial Or (31) ditemukan tewas tak wajar.

Warga Kecamatan Maulafa, Kota Kupang tersebut ditemukan tak bernyawa di dalam gedung lama SDN Nefosaka.

Warga juga menemukan sebuah pesan terakhir untuk keluarganya di dalam kamar milik korban di rumah yang berjarak beberapa meter dari bangunan SDN Nefosaka.

Pesan tersebut berisi permohonan maaf dari korban yang telah mempermalukan keluarga dekaligus meminta agar menjaga kepunyaan yang ditinggalkannya.

Adapun isi pesan yang ditinggalkan korban berupa kalimat "b minta maaf bikin malu keluarga apa yang ada tolong jaga"  yang ditulis pada selembar kertas liturgi ibadah perayaan Natal bersama di SDN Nefosaka.

Baca juga: Pengalaman Putranya Susah Dapat Sekolah Memacu Asri Welas Bikin Sanggar Tari untuk ABK

Kepada POS-KUPANG.COM, Kapolsek Maulafa Kompol Anthonius Mengga menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian, korban meninggal karena gantung diri.

Anthonius menambahkan, menurut keterangan pihak keluarganya, korban mengalami depresi pada penyakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh.

"Korban merasa putus asa kemudian nekat mengakhiri hidupnya secara tragis dengan cara gantung diri pada bangunan kosong dan menggunakan bangku kayu di dalam ruang kelas sebagai pijakan," kata Anthonius.

Demikian juga keterangan dari saksi mata Yorim Lasa mengaku saat memindahkan sapi dari kandang ke kebun yang berdekatan dengan Gedung Lama SDN Nefosaka.

"Kondisi masih pagi dan hujan sehingga saksi Yorim setelah memindahkan sapi, kemudian berteduh di lokasi kejadian, dan menemukan pintu ruangan kelas dalam kondisi terbuka, dan saat menengok ke dalam ruangan, saksi mendapati korban sudah dalam posisi tergantung dan tidak bernyawa," jelas Anthonius.

Hal tersebut membuat saksi memberitahu kakak kandung korban, Yeremias yang langsung berlari mendatangi lokasi kejadian untuk melihat kondisi korban.

Pesan terakhir yang ditinggalkan oleh penjaga SDN Nefosaka yang ditemukan meninggal gantung diri, Senin 16 Januari 2023 (POS-KUPANG.COM/HO)

Namun tidak ada respon karena korban sudah tidak bernyawa serta ada tulisan tangan korban berisi pesan terakhir yang ditulis pada selembar kertas liturgi tersebut.

"Terhadap jenazah korban, kami telah mengevakuasinya ke RSB Titus Uly Kupang untuk kepentingan visum, serta pihak keluarga korban menolak autopsi, sehingga setelah membuat laporan di Polsek Maulafa, pihak keluarga langsung membawa pulang jenazah korban untuk dimakamkan secara kekeluargaan," ujar. (zee)

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Sebelum Gantung Diri, Penjaga SDN Nefosaka Tulis Pesan Terakhir

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini