News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

OTT KPK di Universitas Lampung

Saksi Sebut Uang Titipan Calon Mahasiswa FK Unila Digunakan Biayai Operasional Kesehatan Muktamar NU

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(ilustrasi) Uang hasil dugaan suap calon mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) disebut digunakan membiaya kesehatan Muktamar Nahdlatul Ulama.

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG-  Uang hasil dugaan suap calon mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) disebut digunakan membiayai kesehatan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU).

Keterangan tersebut disampaikan saksi Asep Sukohar dalam persidangan di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Lampung, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: KPK Buka Peluang Hadirkan Mendag Zulkifli Hasan dalam Sidang Kasus Suap Penerimaan Mahasiswa Unila

Asep Sukohar memberikan keterangannya sebagai saksi sidang kasus suap PMB Unila 2022 untuk terdakwa mantan Rektor Unila Prof Karomani.

Asep mengaku menerima uang titipan total Rp 800 juta meloloskan calon mahasiswa masuk Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) Tahun 2022.

Kali ini, Karomani bersama dua terdakwa lainnya yakni Wakil Rektor I Unila Heriyandi dan Ketua Senat Unila Muhammad Basri menjalani sidang dengan agenda menghadirkan enam orang saksi.

Adapun saksi dihadirkan, diantaranya Warek 2 Unila Prof Asep Sukohar, Warek 3 Prof Yulianto, dan Warek 4 Prof Suharso.

Kemudian tiga orang saksi lainnya yakni, Wakil dekan FK Unila Razmi Zakiah Oktarlina, Dr Zuchrady (dokter), serta Sofiah (orangtua mahasiswa).

Dalam keterangannya, Saksi Asep Sukohar mengakui dirinya menerima titipan total senilai Rp 800 juta meloloskan calon mahasiswa.

Baca juga: KPK: Rektor Nonaktif Unila Profesor Karomani Segera Disidang

Uang tersebut diperoleh dari sejumlah orangtua mahasiswa dan diterima dalam beberapa tahap.

Dalam kesaksiannya, Asep mengaku pertama dirinya menerima uang dari orang tua mahasiswa senilai Rp 350 juta.

Asep kemudian menyerahkan uang itu kepada Karomani melalui Budi Sutomo.

"Uang itu saya berikan ke Budi Sutomo sebesar Rp 250 Juta," ujar Asep Sukohar.

"Rp 100 Juta saya pakai untuk biaya operasional kesehatan Muktamar Nahdlatul ulama, karena saya koordinator tim kesehatannya," jelasnya.

Baca juga: Tak Hanya Unila, KPK Sebut Praktik Tawar-menawar Juga Terjadi di Perguruan Tinggi Negeri Lainnya

Dalam sidang ini juga, Asep mengaku mendapatkan uang sebesar Rp150 Juta dari Sofia yang merupakan salah satu orang tua mahasiswa.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini