TRIBUNNEWS.COM - Seorang karyawan Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (Unibi), Kota Bandung, Jawa Barat bernama Deni Lugina mendapat sorotan karena menghina Presiden Joko Widodo melalui media sosial Twitter.
Setelah komentarnya yang diduga bernada kebencian viral, Deni Lugina mengundurkan diri dari Unibi setelah 15 tahun bekerja disana.
Kepala Bagian Komunikasi Publik Unibi, Antonius Bimo Rentor mengatakan pihak Unibi tidak melakukan pemecatan, namun hanya memanggil Deni Lugina atas tindakan yang dilakukan.
Antonius Bimo menambahkan Deni Lugina memutuskan mengundurkan diri dari staf Unibi setelah diminta klarifikasi oleh pihak universitas.
Baca juga: 20 Politisi Muda Terpegah dan Tervokal 2022: Gibran Rakabuming Nomor Satu
"Jadi, tidak ada pemecatan melainkan setelah kejadian kemarin terekspos, memang pihak kampus dengan tegas memanggil yang bersangkutan untuk mengklarifikasi."
"Namun pada saat proses klarifikasi itu dengan sadar yang bersangkutan memang memutuskan untuk melakukan pengunduran diri," terangnya dikutip dari TribunJabar.com.
Diketahui, Deni Lugina mengomentari sebuah video Jokowi saat menghadiri HUT ke-50 PDIP.
Melalui akun Twitternya @loegie, ia mengomentari video tersebut dengan kalimat cuitan 'jadi pengen nimpuk bibirnya pake batako.'
Komentar tersebut kemudian dilaporkan pengguna Twitter ke Gibran dengan memention akun Twitter Wali Kota Solo itu.
Baca juga: Gibran Larang Putranya Bermain Lato-lato, hingga 2 Daerah yang Larang Bawa Lato-lato ke Sekolah
Melalui akun Twitter Gibran @gibran_tweet menaggapi santai komentar Deni Lugina dan menuliskan 'halah santai saja.'
Kini akun @loegie sudah dihapus oleh pemiliknya, Deni Lugina.
Setelah Deni Lugina kehilangan pekerjaannya, Gibran mengatakan dirinya tidak ikut campur dalam keputusan yang dibuat Unibi.
Ia merasa kasihan dengan Deni Lugina yang tidak lagi bekerja di Unibi setelah cuitannya viral.
"Masak aku pingin orang lain dipecat. Kan tidak. Kasihan juga. (DL) punya anak dan suami," ungkapnya dikutip dari TribunSolo.com.