TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Pelaku penembakan yang mengakibatkan seorang warga di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah tewas ternyata dilakukan seorang anggota polisi.
Penembakan dilakukan untuk pembelaan diri.
“Ya. Penembakan itu dilakukan anggota kita. Kini yang bersangkutan sedang diperiksa di Polres Nabire,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Benny Ady Prabowo kepada Tribun-Papua.com melalui sambungan telepon selularnya, Sabtu (21/1/2023) malam.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi berawal dari pemalakan terhadap sebuah truk di sekitar Kampung Gopouya, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, pada pukul 13.00 WIT.
Truk tersebut kemudian dipalak oleh sekelompok pemuda yang sedang dalam pengaruh minuman keras.
Lalu, sekelompok pemuda itu melempari truk yang datang dari arah Kabupaten Paniai menuju Kabupaten Nabire menggunakan batu.
Baca juga: Berawal dari Penghadangan Truk, Seorang Warga Kabupaten Dogiyai Papua Tengah Tewas Ditembak
Penembakan itu dilakukan anggota pada saat melakukan pengawalan salah satu truk pengangkut material.
“Jadi bukan oknum ya. Itu berbeda. Anggota melakukan penembakan karena saat itu kondisinya keos, yang mengakibatkan harus melakukan pembelaan diri,” ujarnya.
Warga yang tewas terkena timah panas tersebut diketahui bernama Yulianus Tebai (30).
Ia meninggal dunia dengan luka tembak di bagian dada yang tembus hingga ke belakang.
Peristiwa ini berawal dari pemalakan terhadap sebuah truk di sekitar Kampung Gopouya, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, pada pukul 13.00 WIT.
Truk tersebut kemudian dipalak oleh sekelompok pemuda yang sedang dalam pengaruh minuman keras.
Lalu, sekelompok pemuda itu melempari truk yang datang dari arah Kabupaten Paniai menuju Kabupaten Nabire menggunakan batu.
Aksi pemalakan dan pelemparan tersebut ternyata direspons balik dengan sebuah tembakan yang berasal dari dalam truk.
Pascapenembakan truk yang dikawal anggota berhasil menghindar dari amukan warga, sedangkan 1 truk lagi menjadi amukan warga hingga supirnya dianiaya.
“Anggota kita ada di dalam truk sedang dalam tugas pengawalan salah satu perusahaan. Namun saya belum mendapat informasi jelas tentang perusahaan apa yang dikawal,” tuturnya.
Tergeletak di Jalan
Kapolres Dogiyai, Kompol Samuel D Tatiratu mengatakan, setelah mendengar aksi pemalakan tersebut, anggota Kepolisian langsung menuju lokasi.
"Sesampainya di sana, anggota Kepolisian sudah melihat korban tergeletak tak bernyawa di pinggir jalan," kata Kompol Samuel D Tatiratu, Sabtu (21/1/2023).
Selanjutnya, dirinya mengungkapkan, anggota Kepolisian bernegosiasi bersama keluarga korban yang telah berada di lokasi kejadian.
Negosiasi itu dilakukan agar korban dibawa ke Puskesmas Bomomani untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Baca juga: Periksa Anggota DPRD Papua Yunus Wonda, KPK Telisik Pos Anggaran Operasional Lukas Enembe
Ironisnya, saat korban akan dievakuasi ke Puskesmas Bomomani, anggota Kepolisian dicegat dan diserang oleh sekelompok pemuda.
Sekelompok pemuda itu menyerang anggota Kepolisian menggunakan batu, kayu, dan alat tajam lain.
"Diambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia mengingat keamanan anggota yang minim," ungkap Kompol Samuel D Tatiratu.
Sekelompok pemuda tersebut kemudian membuat kericuhan dengan membakar beberapa kios.
Saat ini, pihak Kepolisian sedang berupaya melakukan penyelidikan terhadap para pelaku pemalakan, penembakan, dan pembakaran kios.
Kompol Samuel D Tatiratu menegaskan, para pelaku akan diberikan tindakan tegas sesuai hukum.
"Kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian tersebut yakni pembakaran kios milik warga pendatang dan kaca 2 unit truk hancur akibat lemparan batu oleh massa," pungkasnya. (Tribun Papua/Roy Ratumakin)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul TERUNGKAP Penembak Warga di Dogiyai adalah Polisi, Kabid Humas: Diserang Jadi Aparat Membela Diri!