News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir di Aceh

Warga Mengungsi akibat Banjir di Kabupaten Pidie Aceh Capai 3.696 Jiwa, 21 Kecamatan Terendam Banjir

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi banjir - Banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Pidie Aceh menyebabkan ribuan warga mengungsi. Setidaknya ada 3.696 jiwa yang mengungsi menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie.

Laporan Wartawan Serambinews.com, Muhammad Nazar

TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Pidie Aceh menyebabkan ribuan warga mengungsi.

Setidaknya ada 3.696 jiwa yang mengungsi menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie.

Warga yang mengungsi berasal dari Kecamatan Pidie, Peukan Baro, Indrajaya, Mutiara, Mutiara Timur dan Mutiara.

Hingga Minggu (22/1/2023), banjir di Gampong Lampoh Lada, Tumpok Peut Ploh, Cot Teungoh, Cot Rheng dan Keunirei, Kecamatan Pidie belum surut.

Baca juga: 21 Kecamatan di Pidie dan Pidie Jaya Terendam Banjir, BNPB Peringatkan Hujan Susulan

"Saat ini jumlah KK yang mengungsi capai 1.205 KK dengan sejumlah titik," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pidie, Nasruddin kepada Serambinews.com, Minggu (22/1/2023).

Warga yang mengungsi di Kecamatan Pidie seperti Gampong Dayah Tutong 40 KK (178 jiwa) dan Keunire 80 KK (240 jiwa).

Lalu, Peukan Baro 49 KK (98 jiwa) terdiri dari Gampong Si Alet-alet 19 KK (46 jiwa) dan Menje Mesjid 30 KK (52 jiwa).

Kemudian, Indrajaya di Gampong Dayah Caleu 14 KK (50 jiwa) dan Mutiara Timur 412 KK (1.236 jiwa).

Terdiri dari Gampong Kumbang 87 KK (261 jiwa), Meunasah Paga 167 KK (501 jiwa) dan Meunasah Gogo 158 KK (474 jiwa).

Berikutnya, Kecamatan Mutiara 500 KK (1.534 jiwa). Adalah Gampong Pante Beureueh 80 KK (315 jiwa), Blang Beureueh 162 KK (530 jiwa), Dayah Beureueh 138 KK (370 jiwa dan Lampoh Sirong 120 KK (319 jiwa).

Disusul Kecamatan Kembang Tanjong di Gampong Meunasah Teungoh 110 KK (360 jiwa).

"Total warga mengungsi mencapai 1.206 KK dengan 3.696 jiwa. Masing-masing gampong telah mendirikan dapur umum," ujarnya.

Koordinator VRI Aceh, Fitriani kepada Serambinews.com, Minggu (22/1/2023) menjelaskan, relawan Vertical Rescue Indonesia (VRI) Aceh bersama Mahasiswa Pencinta Alam Jabal Everest Unigha Sigli dan Cempaga Stikes MNI Sigli, mengevakuasi warga yang terjebak banjir.

Baca juga: Aceh Tamiang Dikepung Banjir, Seorang Warga Dilaporkan Hilang Diduga Terseret Arus

Korban banjir dievakuasi di Gampong Cot Teungoh, Kecamatan Pidie, Minggu (22/1/2023) dini hari.

"Kami turut dibantu BPBD Pidie, sehingga tim berjumlah 12 personel berhasil mengevakuasi puluhan warga ke meunasah gampong tersebut," ujarnya.

Ia menjelaskan, warga harus mengungsi karena ketinggian air setinggi dada orang dewasa.

Warga yang mengungsi itu dari anak-anak, bayi bersama ibunya dan warga yang sakit.

Korban banjir mengungsi mulai pukul 22.00 WIB hingga dinihari gunakan perahu karet.

21 Kecamatan di Pidie dan Pidie Jaya Terendam Banjir

Sebelumnya sejumlah desa atau gampong yang tersebar di 21 kecamatan terendam banjir dengan tinggi muka air 30 hingga 70 cm.

Banjir terjadi setelah hujan intensitas tinggi yang mengguyur Pidie dan Pidie Jaya, Provinsi Aceh sejak Jumat (20/1/2023).

BNPB melaporkan genangan tak dapat dihindari setelah hujan lebat mengguyur beberapa kabupaten, seperti Aceh Timur, Pidie, Pidie Jaya dan Bireuen.

Banjir masih berlangsung hingga Minggu (22/1/2023) di sejumlah wilayah Aceh.

Baca juga: BPBD Bangka Belitung Minta Warga Pesisir Waspada akan Fenomena Super New Moon, Berpotensi Banjir Rob

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Pidie melaporkan hujan intensitas tinggi menyebabkan debit air beberapa sungai meluap pada Jumat (20/1/2023) pukul 11.15 WIB.

Sungai atau krueng yang dimaksud antara lain Krueng Tiro, Krueng Paloh, Krueng Lala, Krueng Rubee dan Krueng Rukoh.

Kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Pidie, Sakti, Kembang Tanjong, Peukan Baro, Indra Jaya, Padang Tiji, Grong-grong, Delima, Mutiara Timur, Mutiara Barat, Muara Tiga, Keumala, Titeu, Glumpang Tiga, Batee, Glumpang Baro, Simpang Tiga, Mila, Kota Sigli, Tiro dan Tangse.

Bencana ini mengakibatkan 1.095 KK atau 3.336 warga mengungsi sementara waktu.

Pihak BPBD setempat masih terus melakukan pendataan warga terdampak banjir yang meluas ini. Sejauh ini tidak ada dampak korban jiwa.

Personel di lokasi terdampak telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi dan pemberian pelayanan dasar kepada warga terdampak.

Sementara itu, banjir juga berdampak di wilayah tetangga, yaitu Kabupaten Pidie Jaya.

Hujan intensitas tinggi turut mengguyur wilayah ini hingga debit air beberapa sungai meluap.

BPBD Kabupaten Pidie Jaya menginformasikan Sungai Mereudu, Beuracan, Ulim dan Putu meluap pada Jumat (20/1/2023), pukul 21.00 WIB.

Delapan kecamatan terdampak di wilayah Pidie Jaya.

Kecamatan yang terendam banjir antara lain Kecamatan Ulim, Panteraja, Bandar Dua, Meurah Dua, Meureudu, Bandar Baru, Trienggadeng dan Jangka Buya.

BPBD Kabupaten Pidie Jaya terus melakukan pemutakhiran pendataan di lokasi terdampak.

Data sementara tercatat sebanyak 47 KK atau 90 warga mengungsi, sedangkan warga terdampak di sejumlah kecamatan tersebut mencapai 6.776 KK atau 17.628 warga.

BPBD bersama dinas sosial setempat mengoperasikan dapur umum untuk mereka yang berada di pengungsian maupun yang bertahan di rumah-rumah.

Hingga hari ini, banjir masih merendam beberapa wilayah terdampak.

Pada hari ini hingga Senin (23/1/2023), pemerintah daerah dan warga diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Potensi cuaca dengan intensitas tersebut berpeluang terjadi di wilayah yang saat ini terdampak banjir dan wilayah-wilayah lain di Provinsi Aceh.

Mengantisipasi potensi risiko yang diakibatkan bencana hidrometeorologi, BNPB menimbau warga untuk dapat melakukan upaya kesiapsiagaan dini.

"Siapkan tempat-tempat evakuasi sementara berbasis komunitas. Lakukan evakuasi secara aman dan efektif apabila kondisi genangan atau tinggi muka air mulai membahayakan. Apabila tidak dapat melakukan evakuasi, segera hubungi petugas untuk membantu proses evakuasi," tulis pernyataan BNPB, Minggu. (Serambinews.com, Tribunnews)

Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Gelombang Warga Mengungsi di Pidie Capai 3.696 Jiwa, Anak Hingga Bayi Diangkut Perahu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini