Berdasarkan data satelit dan radar cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado pukul 09.50 Wita, terpantau masih terdapat awan Cumulunimbus (awan hujan) menutupi wilayah Manado, Minahasa, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan, Bolmong, Tomohon dan Minahasa Utara serta potensi angin kencang yang dapat terjadi di seluruh wilayah Sulut.
Potensi pergerakan awan Cumulonimbus dan hujan masih intens terjadi dalam 1-2 Jam ke depan.
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan siaga terhadap cuaca ekstrem di wilayah Sulut serta dampak bencana hidrometeorologi yang di timbulkan seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan lainnya.
Seorang warga di Jl Sudirman, Kota Manado, Firman mengungkapkan, air sudah naik sejak subuh.
Pukul 05.00 Wita, ia telah menyelamatkan barang-barang di rumahnya karena banjir mulai datang.
"So sejak pagi air masuk disini, sekarang memang so lapar," ungkap Firman seperti yang diwartakan TribunManado.co.id.
Ia juga mengungkapkan, banyak orang tua yang berada di wilayahnya.
"Banyak memang orang tua disini, apalagi di daerah belakang dekat sungai," katanya.
Longsor di Kairagi Weru Menewaskan 2 Korban
Bencana tanah longsor yang terjadi di kompleks Angkatan Laut dan pemukiman di sekitarnya Kelurahan Kairagi Weru, Kecamatan Mapanget, Manado, Provinsi Sulut, Jumat (27/1/2023) mengakibatkan 2 korban meninggal dunia.
Sementara dua korban lainnya hingga saat ini masih dalam pencarian.
Saat dikonfirmasi, Kabag Ops Polresta Manado Kompol Tommy Aruan mengatakan, dua korban longsor ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
"Dua lagi masih dalam pencarian," kata Kompol Tommy Aruan.
Selain itu, ada tiga orang lainnya yang dirawat di rumah sakit.
Upaya evakuasi dilakukan oleh TNI Angkatan Laut beserta polisi dan TNI.
"Kami juga tengah berkoordinasi untuk mendatangkan alat berat," kata dia.
Kompol Tommy Aruan mengatakan, tiga rumah dilaporkan rusak. Dua milik warga, satu milik Angkatan Laut.
Pantauan Tribunmanado.co.id, aparat TNI dan Polri serta warga tengah berupaya melakukan evakuasi.
VVIP Bandara Sam Ratulangi Tergenang
VVIP Bandara Sam Ratulangi juga tak luput dari serangan banjir.
Air yang menggenangi VVIP Bandara Sam Ratulangi milik Pemprov Sulawesi Utara merupakan limpahan dari landasan pacu pesawat.
Petugas di VVIP Bandara Sam Ratulangi dibantu Satpol PP pun berupaya mengalihkan air yang masuk.
Mengutip TribunManado.com, Ruangan VVIP di Bandara Sam Ratulangi merupakan ruangan fasilitas milik Pemprov Sulut.
Gunanya adalah untuk menjemput atau transit tamu penting daerah.
Diolah dari artikel telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Bendungan Kuwil Kawangkoan Baru Diresmikan Tapi Manado Tetap Banjir, Ini Penjelasan Pemprov Sulut