Bahkan bocah yang masih duduk di bangku kelas enam sekolah dasar ini terpaksa bolos sekolah untuk membantu perekonomian keluarga dengan cara menjaring ikan bersama nelayan tradisional dan membantu merawat ayahnya bersama sang adik.
Rahmat: Kami Keluarga Miskin
Rahmat berkisah soal perjuangannya menyembuhkan sakit sang ayah.
“Ayah saya sakit hati (liver), jadi harus rutin berobat. Kami keluarga miskin, ibu sudah meninggal dunia,” kata Rahmad, Minggu (29/1/2023) dikutip dari Kompas.com.
Bocah tersebut membutuhkan waktu 10 hari untuk bisa mencapai rumah sakit.
Ia yang merupakan tulang punggung keluarga itu hidup bersama ayah dan satu adik perempuannya.
“Apa pun akan saya lakukan demi ayah saya sembuh,” tegas Rahmad.
Di rumah sakit, ayah Rahmad, Rusli, terbaring dan perutnya membesar.
Perut tersebut berisi cairan penyakit.
Perjuangan Rahmad viral di media sosial dan mengundang banyak simpati kepadanya.
Wakil Ketua Komisi V DPR Aceh Tantawi mendorong Dinas Kesehatan Aceh dan Dinas Sosial Aceh untuk membuat sistem pengaduan terpadu agar kasus Rahmad tak terulang.
“Kami mendapat informasi di rawat di rumah sakit ini, sehingga kita datang turut membantu meringankan beban Rahmad bersama ayahnya. Kita doakan lekas sembuh,” kata Tantawi, Minggu.
“Sikap anak-anak yang super mulia. Saya sudah minta direktur RSUCM Aceh Utara memberi perhatian serius, agar ayahnya bisa ditangani baik dan segera pulih,” lanjutnya.
Rahmad yang menceritakan perjuangan keluarganya di depan Tantawi tak bisa membendung air matanya. Tangisan terdengar di ruangan itu.