Masih dari laman Surya.co.id, kepada polisi, MIM mengaku baru dua bulan berada di Tulungagung.
"Sebelumnya pindah-pindah, seperti Yogyakarta, tetapi dulu juga sudah pernah ngamen di Tulungagung," ucapnya.
Selama dua bulan itu, MIM tinggal di sekitar simpang empat Jepun, di Kecamatan Tulungagung.
Di sana, MIM ngamen setiap hari untuk memenuhi kebutahannya.
Selama di simpang empat Jepun inilah MIM berkenalan dengan H, sesama pengamen.
"Baru dua bulan ini kenal (Handoko), sebelumnya belum kenal," terangnya.
Kronologi Kejadian Versi Pelaku
Selama berkenalan, keduanya juga kerap minum miras bersama.
Pada Sabtu (11/2/2023) sekira pukul 23.00 WIB, menjadi pesta miras terakhir bagi keduanya.
Pasalnya, tumpahan miras menjadi pemicu MIM menganiaya H hingga tewas.
"Handoko menumpahkan minuman ke baju saya. Saya jadi emosi karena itu," bebernya.
Menurut keterangan MIM, H lebih dulu memecahkan gitar miliknya.
Pelaku lalu memblas dengan membanting gitar milik H hingga pecah.
Toni yang saat itu berada di lokasi kejadian berupaya melerai keduanya tapi gagal.