News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bos Ayam Goreng Tewas di Bekasi

Peran 2 Pelaku Pembunuhan Bos Ayam Goreng di Bekasi, MA Pegangi Korban agar Tak Berontak

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jasad IM (29), bos ayam goreng di Bekasi, Jawa Bara, yang dibunuh oleh karyawannya sendiri, Kamis (16/2/2023) (kiri). Kios warung TKP pembunuhan yang berada di kawasan Kampung Kemejing, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya, Bekasi (kanan). Salah satu pelaku pembunuhan bos ayam goreng di Bekasi yang masih di bawah umur, berperan memegang korban agar tak berontak.

Hingga saat ini, pihaknya masih mendalami motif sebenarnya HK dan MA membunuh IM.

"Kami akan dalami motif sebenarnya apa. Sekali lagi kita tidak hanya berdasarkan pengakuan tersangka."

"Kami akan padukan dengan alat bukti lain," pungkasnya.

Ada Kejanggalan

TKP warung makan ayam goreng tempat ditemukan korban ibu muda tewas bersimbah darah di Kampung Kemejing, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya, Bekasi, Kamis (16/2/2023). (Istimewa)

Terkait motif pembunuhan yang diakui HK dan MA, pihak kepolisian merasa ada kejanggalan.

Baca juga: Bos Ayam Goreng di Bekasi Dibunuh Karyawan, Pelaku Sakit Hati karena Ditegur dan Gajinya Tidak Layak

Pasalnya, HK dan MA diketahui baru lima hari bekerja dengan IM.

Sementara itu, HK merencanakan pembunuhan IM di hari ketiga ia bekerja.

Karena itu, Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya masih terus mendalami motif HK dan MA sebenarnya.

"Kami curigai lima hari bekerja, namun sudah melalukan pembunuhan berencana."

"Apa motif yang sebenernya? Apalagi tiga hari sudah merencanakan pembunuhan ini," terangnya.

Meski demikian, pengakuan dua pelaku yang mengaku sakit hati, menjadi titik masuk bagi penyidik untuk mendalami motif sebenarnya.

Nantinya, ujar Hengki, Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan melibatkan ahli psikologi forensik.

"Ini entry point buat kami. Ini fakta buat kami untuk melihat kira-kira motif apa yang sebenarnya," kata Hengki.

"Sekali lagi kami akan melibatkan psikologi forensik untuk mengetahui motif sebenarnya dari pada pelaku-pelaku ini."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini