TRIBUNNEWS.COM - Pengunduran diri Lucky Hakim dari jabatan Wakil Bupati Indramayu mendapat sorotan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengaku sulit menghubungi Lucky Hakim untuk menanyakan perihal pengunduran diri sebagai Wakil Bupati Indramayu.
"Susah dihubungi. Saya sudah mencoba nelepon, ajudan sudah menelepon berkali-kali."
"Jadi kepada individunya masih susah dihubungi, sudah berkali-kali ajudan mengontak supaya segera menghadap saya karena perintah Mendagri. Tapi belum ada respons," ungkapnya, Jumat (17/2/2023), dikutip dari TribunJabar.com.
Baca juga: Partai Pengusung Kecewa Lucky Hakim Putuskan Mundur dari Wakil Bupati Indramayu Tanpa Permisi
Pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini juga telah mengirimkan tim pencari fakta ke Indramayu untuk mengetahui berbagai masalah di internal pemerintahan Indramayu.
"Tim sedang meluncur ke Indramayu untuk memproses dulu di level pencari fakta dulu," imbuhnya.
Langkah yang dilakukan kang Emil berdasarkan anjuran dari Menteri Dalam Negeri yang ingin hubungan Lucky Hakim dan Bupati Indramayu, Nina Agustina berdamai.
"Mahal sekali dan panjang sekali, masa tidak bisa ada kebesaran hati masing-masing demi kepentingan rakyat Indramayu untuk mencari sebuah kesepakatan-kesepakata politik teknisi yang baik," tambahnya.
Menurutnya hubungan yang harmonis antara bupati dan wakil bupati perlu dipertahankan karena mereka telah bersama menyusun program dan akan merealisasikannya bersama.
Ia memberi contoh beberapa kepala daerah di Jawa Barat yang sempat berseteru, namun kini telah berdamai kembali.
"Dulu Wali Kota, kami damai dengan Pak Oded, kemudian dengan Pak UU juga saat jadi Gubernur damai. Jadi silih asih, asuh, asah, ini dalam membangun Jawa Barat," jelasnya.
Baca juga: Lucky Hakim Mundur dari Jabatan Wakil Bupati Indramayu, Bupati Nina Agustina: Kita Hormati
Lucky Hakim Mengaku Tugas Wabup Dibatasi
Setelah menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu selama dua tahun, Lucky Hakim memutuskan untuk mengundurkan diri.
Lucky Hakim merasa gagal menjadi Wakil Bupati Indramayu karena tidak dapat menepati janji kampanyenya kepada masyarakat.