Menurut keterangan warga setempat, tiga dari empat korban tewas diketahui merupakan perokok.
Lebih lanjut, Argo mengatakan Darman dan keluarganya sempat membuat petasan menjelang bulan Ramadan tahun lalu.
Meski demikian, keluarga besar tak ada yang mengetahui hal tersebut.
"Informasi dari keluarganya, tahun lalu mereka juga sempat membuat seperti itu (petasan) pada saat menjelang puasa, tapi tidak diketahui keluarga," kata Argowiyono.
Saat ini, Argowiyono mengatakan pihaknya masih mendalami apakah Darman dan keluarganya meracik bahan petasan sendiri atau memperdagangkannya.
"Kami masih fokus olah TKP. Peristiwa ini menjadi atensi Kapolda untuk mencari sumber bahan petasan. Ini menjadi PR kepolisian," tandasnya.
Baca juga: Tanggapi Ledakan di Blitar, Polda Jawa Timur Ingatkan Bahaya Petasan, Tak Mau Insiden Terulang
Dugaan Penyebab Ledakan
AKBP Argowiyono mengatakan ledakan yang terjadi di Desa Ponggok, Kabupaten Blitar, diduga disebabkan oleh bahan petasan.
Tim Penjinak Bom dan Labfor Polda Jawa Timur menemukan sisa bahan baku petasan saat melakukan sterilisasi dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi ledakan, Senin (20/2/2023).
Selain itu, Tim Jibom juga menemukan tiga panci yang diduga menjadi tempat penyimpanan bahan petasan, juga puntung rokok.
Dari temuan tersebut, diduga ledakan tak sengaja terjadi saat ada korban merokok di dekat penyimpanan bahan petasan.
"Kemungkinan apakah di situ saat sedang melihat (penyimpanan bubuk bahan petasan) ada yang sedang merokok."
"Sehingga terjadi efek ledakan. Karena jenis ledakannya low explosive, sehingga ketika terkena percikan mudah meledak," urai Argowiyono, Senin.
Saat ini, Argowiyono menambahkan, sisa bahan petasan di rumah Darman tengah diidentifikasi oleh Tim Labfor Polda Jatim.