"Untuk memastikan bahan baku petasan, kami menunggu hasil dari Tim Labfor," pungkasnya.
Pihak Keluarga Tak Kenali Jasad 2 Anak Darman
Anak kedua Darman, Priyo, mengatakan dirinya sempat melihat kondisi jasad sang ayah dan kedua adiknya, Deni Widodo dan Arifin.
Ia mengungkapkan hanya jasad ayahnya yang bisa dikenali.
Sementara, karena kondisi jasad kedua adiknya tak utuh, Priyo sulit mengenali.
"Cuma mengenali (jenazah) ayah, untuk Arifin dan Widodo tidak bisa mengenali. Kondisi (jenazah) rusak, tidak utuh. Yang masih utuh (jenazah) ayah saya," ungkap Priyo di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023).
Baca juga: Update Ledakan di Blitar, Polisi Temukan Panci Tempat Bahan Petasan hingga Kata Kapolda Jatim
Saat ini, jenazah satu keluarga yang tewas akibat ledakan, masih disemayamkan di kamar jenazah RSUD Srengat.
Rencananya, jenazah Darman dan kedua anaknya akan dimakamkan di satu liang lahat.
"Setelah diserahkan, jenazah langsung kami makamkan. Rencana satu lubang, tapi sendiri-sendiri," ujar Priyo.
Sementara itu, jenazah Betrisa Neswa Roszi, keponakan Darman, belum bisa diserahkan ke pihak keluarga karena masih proses identifikasi.
"Dari empat korban, yang jenazahnya sudah bisa dibawa pulang baru tiga korban. Yang satu masih proses identifikasi," kata Kepala Desa Karangbendo, Khoirul Anam, Selasa.
Dikira Gunung Kelud Meletus
Ledakan yang berasal dari rumah Darman hingga menyebabkan puluhan rumah lainnya rusak, sempat dikira suara letusan Gunung Kelud oleh warga sekitar.
Saksi mata bernama Jumali, mengaku sampai terbangun dari tidurnya saat suara ledakan terdengar.