Nahas, di tengah kondisi arus deras dan ombak lautan kencang, mesin kapal patroli tersebut mendadak bermasalah hingga nyala mesin mati.
Akibatnya, laju kapal patroli tersebut tak dapat dikendalikan hingga akhirnya menabrak sebagai kapal tongkang hingga terbalik, dan membuat ketiga anggota Polisi operator kapal tercebur ke laut.
Dua orang anggota Polisi, beserta dua orang anggota lainnya Bharaka Ari Prasetyo dan Bharatu Zeni Hermawan, berhasil selamat dengan tetap mengapung di permukaan air. Namun tidak dengan Bharada I Wayan Pasek.
Ia diduga pingsan dan tenggelam. Dan setelah dilakukan pencarian selama 30 menit. Tubuh sang Bharada kelahiran asal Banjar Penatahan , Kelurahan, Desa, dan Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali, itu, berhasil ditemukan, dan dievakuasi ke IGD RS PHC, Perak, Surabaya.
"Benar, yang bersangkutan mengalami kecelakaan saat menjalankan tugas patroli sejak pagi," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, saat dihubungi TribunJatim.com
Meskipun sudah mendapatkan penanganan medis gawat darurat di lokasi hingga IGD RS PHC, Perak, Surabaya, sekitar pukul 13.05 WIB. Nyawa anggota Polairud yang menjabat sebagai Tamtama Teknik (Tatek) itu, ungkap Dirmanto, tetap tak tertolong.
"Korban sempat mendapatkan penanganan medis di RS terdekat. Tapi, nyawanya tidak tertolong," pungkas mantan Kapolsek Wonokromo itu.
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Nasib Pilu Bharada I Anggota Ditpolairud Polda Jatim Gugur saat Patroli, Tabrak Kapal Tongkang