Hal itulah, kata Risma, yang dicoba dibangun oleh Kementerian Sosial di balai seperti Wyata Guna.
"Jadi yang ingin saya omongkan itu apa potensinya (di Wyata Guna). Kita akan bantu walaupun tidak bisa maksimal."
"Tapi, anak-anak ini sudah bisa cari uang untuk mereka. Memang harus dilatih secara profesional. Itu yang sedang kita siapkan," tegasnya, masih dari TribunJabar.id.
Aksi Mensos Risma Disebut Hanya Pencitraan
Satu di antara guru SLB A Padjadjaran, Yuniati, menilai aksi sujud Mensos Tri Rismaharini hanyalah sebuah pencitraan.
Baca juga: Guru Tunanetra Kritik Aksi Sujud Menteri Risma: Pencitraan, Sujudnya Tidak Jelas
Pasalnya, kata Yuniati, setelah bersujud, Risma justru emosi.
"Menurut saya, itu pencitraan ya, karena sujudnya tuh gak jelas, terus setelah sujud dia emosi lagi."
"Kalau sujud itu kan harusnya memohon maaf, saya akan berusaha, gitu, tapi kan tidak ada pernyataan itu."
"Malah habis itu ngomel-ngomel lagi Bu Mensos itu," ujar Yuniati, Selasa.
Lebih lanjut, Yuniati mengungkapkan, hibah lahan adalah janji dari Risma sendiri.
Karena itu, ia menilai janji itu harus dipenuhi untuk mengembangkan fasilitas sekolah.
Tetapi, kata Yuniati, Risma justru emosi saat janjinya ditagih.
"Ketika ditagih beliau emosi, dan ngomong malah ke mana-mana, jadi tidak menggunakan logikanya."
"Ini (lahannya) kalau belum dihibahkan, kami belum bisa dibangun."