Suku asli yang tinggal di Wamena berasal adalah Suku Dani, yang merupakan satu di antara suku besar yang ada di Papua.
Asal Mula Wamena
Dikutip dari Papua.go.id, keberadaan Wamena tak bisa dipisahkan dari kehadiran pemerintah Belanda dan misionaris yang memulai penyebaran Injil di pedalaman Papua yang saat itu masih dikenal dengan nama Nederlandsch Nieuw Guinea.
Pada 1909, ekspedisi yang dipimpin oleh H.A Lorentz menemukan suku Dani.
Baca juga: Update Kerusuhan di Wamena: 9 Orang Tewas hingga Kondisi Mulai Kondusif
Setelah ekspedisi itu, sejumlah ekspedisi lain dilakukan oleh pemerintah Belanda untuk menjangkau kawasan yang lebih luas di Pegunungan Tengah.
Pada Desember 1956, Belanda membuka pos pemerintahan yang pertama di dekat muara kali Wamena yang juga disebut Kali Uwe.
Tidak diketahui pasti soal asal usul nama Wamena.
Ada banyak versi mengenai asal-usul nama wilayah yang jadi ibukota Kabupaten Jayawijaya ini.
Sejak tahun 1954 hingga 1960, masyarakat Suku Dani mulai berinteraksi dengan dunia luar yang membuat adanya perubahan dalam kehidupan sosial budaya Suku Dani.
Hari jadi Kota Wamena jatuh pada tanggal 10 Desember tahun 1956.
Bentuk keputusan tersebut dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Jayawijaya Nomor 4 tahun 1998.
Aspek Ekonomi
Sektor pertanian menjadi pemasukan utama bagi warga Wamena.
Jenis tanaman yang banyak ditanam di daerah ini adalah ubi jalar, keladi, jagung hingga sayuran.