TRIBUNNEWS.COM, WAMENA - Aparat gabungan TNI-Polri masih berjaga di lokasi kerusuhan yang terjadi di Sinakma, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Jumat (24/2/2023).
Sementara warga setempat memilih tinggal di dalam rumah masing-masing serta menutup pintu dan jendela rumahnya.
Alen, seorang warga setempat mengatakan, tidak ada aktivitas warga di sekitar Sinakma karena sebagian warga masih takut untuk keluar rumah.
Sebagian warga bahkan mengungsi ke rumah keluarga terdekat hingga ke Polres dan Kodim.
Baca juga: Polda Papua Pastikan kondisi Kota Wamena Sudah Terkendali
"Sebelumnya kami ada di rumah, tetapi karena situasi tambah melebar sehingga pihak keamanan antar kita di polres," kata Alen.
"Masyarakat trauma, akibat dari kejadian itu," katanya.
Aktivitas Sekolah Terganggu
Kerusuhan juga membuat aktivitas belajar mengajar di sejumlah jenjang pendidikan di Wamena terganggu.
Banyak murid dipulangkan lebih awal dan sejumlah guru bahkan tak datang ke sekolah.
"Tapi kami pulangkan lebih awal, mengingat secara psikologis, anak-anak sudah terganggu, jadi kalau dipaksakan tidak mungkin," kata Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wamena, Yosep Wibisono, Jumat (24/2/2023).
"Mungkin juga karena akibat trauma berkepanjangan, sehingga ada sesuatu yang bisa mengganggu psikologi anak-anak otomatis ada anak didik yang datang atau tidak," ujarnya.
Situasi Wamena Terkendali
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan situasi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, sudah terkendali pasca-kerusuhan.
Baca juga: Kerusuhan Wamena: Berawal dari Isu Penculikan Anak, Terjadi Pembakaran Hingga Jatuhnya Korban Jiwa
Benny menyebut, aparat gabungan TNI-Polri masih bersiaga dan meningkatkan patroli di pemukiman warga kemudian sentra ekonomi di Wamena hingga Jumat (24/2/2023) hari ini.