Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Arni Hisage
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Setidaknya 10 orang tewas akibat kerusuhan yang terjadi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023) lalu.
Jumlah korban tewas ini disampaikan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.
Kapolda memastikan jumlah korban tewas akibat kerusuhan di Sinakma, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan sebanyak 10 orang.
"Korban itu 10 orang (tewas), delapan dari masyarakat asli Papua dan dua dari pendatang. Ada juga korban luka-luka dari aparat 18 orang," kata Irjen Mathius D Fakhiri di Mimika, Jumat.
Baca juga: Update Kerusuhan di Wamena: Dandim Kumpulkan Anak Adat, Pemuda Katolik Dorong Percepat Investigasi
Sementara 18 orang lainnya mengalami luka serius.
Sebelumnya korban tewas berjumlah 9 orang.
Namun pada Jumat (24/2/2023) kemarin, jumlah ini bertambah setelah satu orang dinyatakan meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Dari 8 daftar nama korban sudah diketahui identitasnya yang diterima Tribun, ada nama Stepanus Wenda yang disebut sebagai seorang kepala desa di Lanny Jaya.
Berikut nama 8 korban meninggal, sementara dua korban lainnya belum diketahui identitasnya:
1. Albert Sitorus (26 tahun/laki laki)
Warga Sinakma, mengalami Luka parang bagian kepala belakang, luka panah bagian punggung.
2. Ramot Siagian (28 tahun/laki laki)
Warga Sinakma, mengalami luka parang bagian kepala belakang, luka lanah pada punggung.
3. Stepanus Wenda (laki-laki)
Kepala Desa, alamat Distrik Kelokbeam Kabupaten Lanny Jaya, mengalami luka tembak di bagian perut.
4. Alfredo Elopete (laki-laki), mengalami luka tembak di leher
Baca juga: Polda Papua Pastikan 10 Korban Tewas akibat Kerusuhan di Wamena, 8 di Antaranya Warga Asli Papua
5. Korwa Wanimbo (laki-laki), mengalami luka tembak di punggung
6. Tinus Yelipele, mengalami luka tembak di pahu bagian kanan
7. Temias Pokneagge (laki-laki)
8. Vicky Kogoya mengalami luka tembak di ketiak
Berikut daftar nama korban luka:
1. Penias Wenda (21 tahun/laki-laki), siswa SMA YPPGI Wamena, mengalami luka tembak paha sebelah kiri.
2. Gidion Mosip (18 tahun/laki-laki), siswa SMK Yapis Wamena, mengalami luka tembak di bagian ketiak,
3. Ekimo lengka (21 tahun/laki-laki), mengalami luka tembak di bagian belakang.
4. Eningga Wenda (laki-laki/27 Tahun), petani, mengalami luka tembak di bagian paha tembus di punggung.
5. Irnius Wakerwa (20 tahun/laki-laki), petani, mengalami luka tembak di bagian tangan bagian kiri, kaki di bagian kanan
6. Yeis Wenda (18 tahun/laki-laki), mengalami luka tembak di bagian betis kanan.
Baca juga: Dampak Kerusuhan di Wamena: 10 Orang Meninggal, 18 Luka-luka, 2 Ruko dan 13 Rumah Terbakar
7. Ateko Wenda (laki-laki), mengalami luka tembak kaki bagian kiri
8. Fredy Yelipele (13 tahun/laki-laki), siswa Kelas 6 SD, mengalami luka tembak di telapak tangan di bagian kiri.
9. Kalius Kogoya (29 tahun/laki-laki), mengalami luka tembak paha di bagian Kanan
10. Nus Kogoya (24 tahun/laki-laki), mengalami luka tenbak di kaki bagian kanan tebus betis.
11. Benar Wenda (laki-laki), warga Kabupaten Lanny Jaya, mengalami luka tembak paha bagian kiri.
12. Erius Yoman (laki-laki), warga Kabupaten Lanny Jaya, mengalami luka tembak tangan bagian kanan
13. Romy Kogoya (laki-laki), mengalami luka tembak bagian belakang
14. Netias Wenda (laki-laki), mengalami luka tembak tangan bagian kiri, dan mengalami luka tangan bagian kanan
15. Frianus Murib (laki-laki), mengalami luka tembak kaki bagian kiri dan kanan
16. Riko Wenda (laki-laki), mengalami luka tembak bagian kanan.
17. Weneluk Wakerwa (laki-laki), mengalami luka tembak kaki bagian kanan.
Baca juga: 18 Aparat Keamanan Luka Akibat Kerusuhan di Wamena, Dua Orang Terkena Anak Panah
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, pihaknya saat ini tengah menangani kasus kerusuhan yang berawal dari adanya isu terkait penculikan anak yang hingga kini belum jelas informasinya.
"Untuk kasus ini akan kami selidiki penyebab awal dan siapa saja dalangnya hingga membuat kericuhan, kami juga saat ini masih berupaya menenangkan massa. Untuk kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini akan kami dalami," katanya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya suatu informasi apalagi menyebarkan isu yang belum pasti kebenarannya karena hal itu bisa berdampak kepada masyarakat luas dan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri serta orang lain.
Kronologis Kejadian
Peristiwa kerusuhan bermula ketika warga menghentikan sebuah mobil yang digunakan untuk berjualan di Sinakma pada Kamis (23/2/2023) siang.
Dua orang yang ada di dalam kendaraan tersebut dituduh menculik seorang anak.
Kapolres Jayawijaya yang mendapat laporan tersebut kemudian tiba di lokasi untuk mengendalikan situasi.
Ajakan Kapolres untuk menyelesaikan masalah di Kantor Polres Jayawijaya sempat diterima, namun tiba-tiba muncul sekelompok warga yang melakukan provokasi dan kemudian melakukan aksi anarkis.
Tidak hanya berusaha menyerang dua warga yang dituduh menculik anak, massa juga menyerang aparat keamanan yang ada di lokasi.
Peringatan yang diberikan oleh polisi pun tidak dihiraukan.
Massa terus berusaha menyerang aparat keamanan dan kendaraan yang ada di lokasi kejadian.
Sementara itu, Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua akan membentuk tim untuk melakukan investigasi dalam kasus kericuhan ini.
Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua, Theo Hesegem menduga adanya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam penanganan kericuhan oleh aparat keamanan di Wamena.
Meski begitu, Theo menegaskan Komnas HAM adalah lembaga berwenang menyatakan adanya pelanggaran tersebut.
"Bisa ada dugaan pelanggaran HAM, karena yang korban ini semua mengalami korban tembak," ungkap Theo Hesegem kepada Tribun-Papua.com, di Wamena, Jumat (23/2/2023).
Theo menyebut, negara lewat perangkat aparat keamanan melakukan penembakan terhadap warga sipil dalam upaya meredam kericuhan di Sinakma.
Sementara, kasus penikaman dan panah oleh massa yang menewaskan 9 orang dalam peristiwa itu dikategorikan sebagai kriminal.
"Dugaan pelanggaran HAM-nya untuk penggunaan senjata. Senjata tidak boleh digunakan sembarang karena ada aturan dan mekanisme," ungkap Theo.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul UPDATE Berikut Nama Korban Tewas dan Luka di Kasus Kerusuhan Wamena