TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Komar Hidayat (29), korban serangan beruang di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi akan ditangani oleh 5 dokter spesialis.
"Nanti ada lima dokter spesialis yang akan menangani korban," ujar Wakil Direktur Pelayanan RSUD Raden Mattaher dr Anton Trihartanto, Minggu (26/2/2023) terkait kondisi Komar.
Dokter Anton mengatakan akibat serangan beruang tersebut, Komar mengalami multivel vulnus laseratum atau luka robek, fraktur tibia digiti 4 manus dextra, protusi bola mata, fx frontal dan pneumocephal.
Dia juga mengalami luka pada bagian wajah dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah AS, Seorang Perempuan dan Bayinya Tewas Diserang Beruang Kutub Alaska
Anton menyebutkan pihaknya terus melakukan penanganan pada korban.
Sebelumnya, Komar Hidayat warga RT 05 Dusun Sido Mulyo, Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi diterkam seekor beruang saat berada di kebun karet miliknya, Sabtu (25/2/2023) sekira pukul 16.00 WIB.
Korban langsung dibawa ke RSUD Raden Mattaher untuk mendapatkan perawatan.
Kronologis Kejadian
Komar Hidayat, seorang warga RT 05 Dusun Sido Mulyo, Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi menjadi korban serangan seekor beruang.
Saat kejadian, Komar Hidayat sedang bersama istrinya tengah melakukan perawatan kebun.
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun karet bersama istrinya, Sabtu sore (25/2/2023) sekira pukul 16.00 WIB.
Namun tiba-tiba secara mendadak, Komar mendapat serangan dari seekor beruang.
Baca juga: Beruang Kutub di Alaska Ditembak Mati setelah Bunuh 2 Orang dan Serang Warga
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Ketua BPD Desa Suka Damai, Abdul Wahid saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, Sabtu malam.
Abdul Wahid menyebut bahwa korban saat ini tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Iya korban tadi sempat dibawa ke klinik Suka Damai dulu tadi, sudah itu baru dirujuk ke rumah sakit, kalau tidak salah rumah sakit umum Mattaher," ujarnya.
Abdul Wahid mengatakan, saat korban diterkam beruang, istrinya langsung teriak dan lari untuk meminta bantuan dari warga sekitar kebun.
"Jadi istrinya yang lari dan ngasih tau warga kalau suaminya diterkam, baru kemudian warga datang untuk membantu," ujarnya.
"Untuk luka yang dialaminya, sepengetahuan saya itu ada di mata kiri dan mata kanan. Kena cengkraman beruang, kemudian ada di kaki juga," ungkap Ketua BPD Desa Suka Damai, Abdul Wahid.
Kondisi Komar
Menurut Sisno Priyanto, kakak kandung korban, perawat mengatakan untuk malam ini hanya bisa dilakukan perawatan biasa.
Padahal akibat luka yang dialami Komar yang cukup berat, korban butuh penanganan operasi.
"Tadi pas di dalam, kata suster belum dilakukan operasi, karena harus konsultasi dulu sama dokter," ungkapnya.
Menurut Oji, petugas medis di rumah sakit itu, korban mengalami luka serius di seluruh bagian tubuhnya.
"Malam ini dilakukan rawat pemeriksaan data penunjang lengkap, ronsen, cek labor, scaning, dan menunggu hasil proses dan lapor ke doker mata dan dokter bedah," ujar Oji.
Dia menyebut mata sebelah kiri Komar robek.
"Lengan tangan kanan dan tangan kiri robek, dan kaki kiri, kanan dan dada sebelah kiri mengalami robek dalam," tambah Oji pada Sabtu malam.
Diduga Dampak Alih Fungsi Hutan
Konflik manusia dengan beruang di Kecamatan Mestong Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi, sangat jarang terjadi.
Wilayah Dusun Sido Mulyo, Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, masih banyak areal yang berhutan dan menjadi habitat satwa selama ini.
Soal keberadaan beruang, memang sudah sering didengar oleh warga sekitar.
Namun belakangan kondisi hutan di wilayah tersebut semakin sedikit.
Banyak pohon yang sudah mulai ditebangi dan beralih fungsi.
Ketua BPD Desa Suka Damai, Abdul Wahid menerangkan keberadaan beruang tak hanya terdengar di wilayah Desa Suka Damai.
"Kabarnya ada ada juga di Sungai Landai dan daerah sekitar-sekitar sini juga ada," ujarnya.
Namun ia tidak bisa memastikan apakah beruang yang menerkam Komar Hidayat, warga Dusun Sido Mulyo, merupakan beruang yang sama yang diceritakan oleh warga.
Ia menilai kemungkinan munculnya beruang di kebun karena kondisi alam yang mulai berubah.
"Mungkin karena kondisi alam yang sudah berubah, pohonnya telah ditebangi, kemudian karena itu beruang keluar kita juga tidak tahu," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul:
Dirawat di RSUD Raden Mattaher, Begini Kondisi Komar Pasca Diterkam Beruang di Kebun Karetnya
Komar Hidayat Diterkam Beruang Saat di Kebun Karet, Istri Teriak Minta Tolong
Beruang Melukai Komar Hidayat di Kebun Karet, Diduga Dampak Alih Fungsi Hutan