Silwanus menjelaskan, anak-anak yang mengalami gejala suspek campak dan positif campak mengalami ruam dan bintik-bintil di badannya.
Baca juga: Waspadai Campak, Jika Tulari Anak Bergizi Buurk Bisa Komplikasi dan Picu Penyakit Berat
"Kemudian mata merah dan gejala lainnya ialah demam hingga batuk," sebutnya.
Ditanya soal langkah urgensi yang diambil pihaknya, Silwanus mengatakan pihaknya telah melakukan penanganan kedaruratan medis pasien.
"Setelah itu pasien dirujuk ke rumah sakit umum untuk menjalani perawatan intensif," tegasnya.
Dalam upaya penanganan kasus campak, pihaknya telah menginstruksikan sejumlah upaya, di antaranya pemberian vitamin A dan pelayanan secara menyeluruh pada lokasi yang potensial kasus campak.
"Kami juga terus berkoordinasi, dan langkah selanjutnya ialah melakukan pelacakan kasus gizi buruk agar mampu ditangani dengan baik," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kasus Campak Merebak di Papua Tengah, 48 Anak Positif dan 2 Meninggal Dunia