Pertama, pelaku akan menciumi korban.
Ada juga yang mengaku kemaluannya dipegang-pegang hingga ada yang dipaksa melakukan or*l.
Karena santri tidak tahan mendapat perlakuan cabul, korban pun melapor pada orangtuanya.
Mendengar pengakuan santri tersebut, sontak orangtua korban berang.
Mereka kemudian melapor ke Polres Padang Lawas pada Minggu (5/3/2023) kemarin.
Saat diperiksa polisi, kedua pelaku sudah mengakui perbuatannya.
Mereka mengamini tuduhan yang dilayangkan terhadap dirinya.
Selektif Memilih Pesantren
Kasus asusila dan perselingkuhan kerap terjadi di pondok pesantren.
Dua bulan lalu dilakukan oleh seorang pengasuh pondok pesantren (Ponpes) di Jember, Jawa Timur berinisial FM kepada santriwatinya.
Diduga FM menjalin kasih dengan santriwati yang masih berusia 18 tahun.
Kasus ini dilaporkan oleh istri FM berinisial HA ke Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Jember pada Kamis (5/1/2023).
Menanggapi kejadian ini, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf (Gus Ipul), berharap orang tua lebih selektif memilih pondok untuk anaknya.
Menurut Gus Ipul akhir-akhir ini banyak kasus asusila terjadi di lingkungan pondok pesantren.