"Belum perlu evakuasi, masih meningkatkan kewaspadaan sambil menunggu informasi lebih lanjut dari BPBD maupun BPPTKG," paparnya.
Ia menjelaskan APG yang keluar pada saat erupsi berasal dari kubah bawah di Barat Daya Gunung Merapi.
"Tapi kondisinya kubah yang tengah itu turun jadi lebih dingin, memang lebih aktif yang di barat daya itu. Makanya dampak lebih banyak ke Magelang," jelasnya.
Wilayah yang berpotensi terkena guguran lava dan awan panas berada di selatan-barat daya Gunung Merapi.
Wilayah ini meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara bagian tenggara Gunung Merapi yang berpotensi terkena guguran lava dan awan panas meliputi wilayah Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km.
Kata Gubernur DIY
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, erupsi Gunung Merapi kali ini tidak akan sebesar tahun 2010 saat Gunung Merapi meletus.
“Merapi itu ya erupsi begitu saja, enggak akan meletus seperti dulu."
"Yang penting ngebaki (memenuhi) sik (yang) dirusak karena ditambang. Gitu aja,” jelasnya.
Menurutnya erupsi Gunung Merapi akan berhenti jika lubang tambang pasir di sana sudah tertutup abu vulkanik.
“Nantinya, kalau yang berlubang-lubang itu sudah tertutup, kan (erupsinya) berhenti sendiri."
"Memang itu perlu lama karena tidak hanya di atas dan di bawah juga berlubang,” imbuhnya.
Ia mengatakan sudah lama mengimbau warga untuk tidak lagi melakukan aktivitas penambangan di Gunung Merapi.