Danrem 172/PWY, Brigjen Juinta Omboh Sembiring, menduga aksi itu merupakan strategi KKB untuk memecah fokus aparat keamanan.
Baca juga: KKB Serang Warga Sipil, Danrem JO Sembiring Minta KKB Cari Lawan yang Sepadan jika Ingin Bertempur
"KKB sengaja melakukan aksi agar konsentrasi aparat terbagi-bagi tidak hanya fokus mencari Egianus Kogoya dan sengaja memutarbalikkan fakta," jelas Juinta, Jumat (10/3/2023), dikutip dari TribunPapua.com.
Penyerangan ini dilakukan di tengah upaya aparat keamanan membebaskan Kapten Philips Mark Methrtens yang disandera oleh Egianus Kogoya dan pasukannya .
Sampai saat ini, aparat gabungan TNI-Polri masih berupaya memburu Egianus Kogoya dengan mempersempit ruang geraknya.
"Kita juga melakukan Komunikasi Sosial dan Pembinaan teritorial serta penyelidikan dari kepolisian, di beberapa wilayah yang pernah menjadi persinggahan KKB Egianus Kogoya," tegasnya.
Baca juga: Satu Bulan Disandera KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya, Pilot Susi Air Masih Belum Ditemukan
1 Prajurit Gugur, 2 Terluka
Akibat penyerangan di Kabupaten Yahukimo, seorang prajurit TNI gugur.
Prajurit tersebut adalah Praka (Anumerta) Lukas A. Worembai yang merupakan prajurit Babinsa Ramil 1715-06/Dekay.
Selain itu, penyerangan tersebut menyebabkan dua prajurit lainnya terluka.
Keduanya saat ini sedang mendapat perawatan medis di RSUD Yahukimo.
Upacara pemakaman Lukas A. Worembai dilakukan secara militer di TPU Kampung Kontiunai, Distrik Yawakukat, Kabupaten FC Yapen, Kamis (9/3/2023).
Setelah itu dilakukan penyerahan manfaat program JKK secara simbolis kepada Amelia selaku ahli waris Lukas A.Worembai.
Adapun manfaat yang diberikan berupa Santunan Risiko Kematian Khusus (SRKK) senilai Rp450.000.000 dan Nilai Tunai Tabungan Asuransi (NTTA) senilai Rp4.003.200.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Johnson Simanjuntak)(Tribun-Papua.com/Roy Ratumakin/Gratianus Silas Anderson Abaa)