News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah TNI Gadungan di Banten dan Brimob Gadungan di Makassar, Sama-sama Tipu Istrinya Bertahun-tahun

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria bernama Qomarudin ditangkap lantaran menjadi anggota TNI Gadungan berpangkat Letkol di kawasan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Kasus serupa juga pernah terjadi di Makassar saat seorang pria dilaporkan istrinya sendiri karena menjadi Brimob gadungan.

Sebulan yang lalu, kasus Brimob gadungan terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Seorang wanita di Makassar mendatangi Mako Brimob Batalyon A Pa'baeng-baeng, Makassar untuk memastikan keanggotaan suaminya yang mengaku sebagai Brimob.

Wanita ini telah lima tahun menjadi istri pria yang mengaku bekerja sebagai Brimob karena memiliki seragam dan Kartu Tanda Anggota (KTA).

Namun, karena ada beberapa hal yang mengganjal, wanita ini ingin memastikan sendiri suaminya bekerja sebagai Brimob atau tidak.

Baca juga: Viral Kisah Perempuan Berpacaran dengan TNI Gadungan, Berbagai Fotonya Terlihat Janggal

Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando KS mengatakan suami wanita tersebut bernama Haerul (30).

Setelah diperiksa, tidak ada nama yang bersangkutan di Brimob dan dapat dipastikan Haerul merupakan Brimob gadungan.

"IntelMob melakukan pendalaman dan mengetahui bahwa Haerul merupakan anggota Polri gadungan, sehingga Haerul langsung diamankan di Mako Brimob Pa'baeng - baeng," terangnya, Kamis (23/2/2023), dikutip dari TribunMakassar.com.

Petugas kemudian membawa Haerul ke Mapolsek Tamalate untuk menjalani proses pemeriksaan.

"Sekarang yang bersangkutan sudah diamankan di Mapolsek Tamalate," sambungnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Haerul telah berpura-pura menjadi Brimob selama lima tahun sejak 2018.

"Dan pengakuan Haerul dia mulai melakukan penyamaran sebagai anggota Polri pada tahun 2018," imbuhnya.

Pria yang tinggal di Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa ini mengaku menjadi Brimob gadungan karena ingin disegani.

"Bahwa motif penyamaran Haerul mengaku sebagai anggota Polri hanya ingin untuk disegani dan ditakuti oleh beberapa anggota keluarganya yang nakal," paparnya.

(Tribunnews.com/Mohay/Abdi Ryanda) (TribunJakarta.com/Ega Alfreda) (TribunMakassar.com/Muslimin Emba)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini