Ayu meninggalkan dua anak yang kini berusia hampir 8 tahun dan 1 tahun.
Menurut Heri Prasetyo, anaknya itu bekerja sebagai karyawan di PT Angkasa Pura (AP) I yang merupakan pengelola Bandara Adisutjipto, Kabupaten Sleman dan Yogyakarta International Airport (YIA), Kabupaten Kulon Progo di DIY.
"Dia kerja di Angkasa Pura bagian arsip sudah empat atau lima tahun lah. Ya, (kantor) di Jalan Solo, kadang di Bandara YIA," kata Heri Prasetyo saat diwawancara di rumah duka, Kampung Ngadisuryan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta, Senin (23/3/2023).
Baca juga: Sosok AI, Wanita Korban Mutilasi di Sleman, Tinggalkan 2 Anak Usia 8 dan 1 Tahun
Dia mengatakan, A biasa berangkat kerja pagi hari pukul 07.00 WIB atau 07.30 WIB.
Saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Stakeholder Relation Manager Bandara YIA, PT Angkasa Pura I, Ike Yutiane menyatakan, tidak ada pegawai bernama Ayu Indraswari di PT Angkasa Pura I setelah dilakukan pengecekan.
"Kami telah melakukan pengecekan kembali terhadap daftar pegawai PT Angkasa Pura I YIA baik pegawai tetap maupun tenaga penunjang. Bahwa berdasar pengecekan tersebut, tidak ada pegawai atas nama Ayu Indrawari yang tercatat sebagai pegawai AP I YIA," ucap Ike.
Motor & 2 Ponsel Korban Hilang
Heri Prasetyo ayah korban pembunuhan dengan cara dimutilasi di sebuah kamar Penginapan wilayah Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman menduga sepeda motor anaknya serta dua unit handphone milik anaknya turut dibawa kabur oleh pelaku.
Heri meminta pihak kepolisian segera menangkap pelaku yang dengan tega menghabisi putrinya dengan cara dimutilasi.
Heri tak dapat menolak takdir anaknya telah meninggal dunia dengan cara dibunuh dengan tragis oleh pelakunya.
"Dapat info jam dua pagi dari Polsek Kraton, terus saya disuruh ke RS Bhayangkara. Sudah enggak enak aku, tak tanya kenapa A, ya udah pokoknya ke sana, aduh ada apa ini," jelasnya.
Baca juga: Mayat Pria Korban Mutilasi Ditemukan di Bogor: Dalam Koper Merah dan Tanpa Busana
Atas kejadian itu, pihak keluarga merasa sangat terpukul.
Pihak keluarga berharap pelaku pembunuhan putri pertamanya itu segera ditangkap dan dihukum setimpal.
"Ya pengennya cepet ketemu. Intinya kan itu masalahnya ya itu satu kendaraan belum ketemu, kedua HP, HP-nya dua, dua-duannya belum ketemu, ya itu paling diambil (pelakunya) itu enggak mungkin kalau enggak diambil," jelasnya.