TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kabar terbaru soal mutilasi wanita berinisial AI (35) di Sleman, DI Yogyakarta.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan, korban mutilasi dipotong menjadi 62 bagian.
Namun, untuk hasil autopsi dari dokter foreksik RS Bhayangkara belum keluar.
Meski begitu, Nuredy mengungkap hasil pemeriksaan sementara pada tubuh korban.
"Dokter sudah menuliskan hasil sementara dari pemeriksaan luar saja, bahwasanya tubuh korban itu dipotong 3 bagian besar yaitu tubuh (badan) dan kedua kaki,"
"Lalu Ada beberapa potongan lain, termasuk salah satu kaki," kata Nuredy, dikutip dari TribunJogja.com.
Ia juga mengungkapkan, korban sebelum dimutilasi, terlebih dahulu dibunuh dengan menyayat leher.
Baca juga: Kata Psikolog soal Kasus Mutilasi di Sleman: Pelaku Telah Hilang Kepekaan terhadap Orang Lain
Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang menunjukkan adanya luka sayatan pada leher korban.
"Luka diduga akibat sayatan di bagian leher yang mana luka tersebut sepanjang 20 sentimeter, lebar 4 sentimeter, kedalaman luka 9 sentimeter yang mengakibatkan pendarahan dan korban meninggal," terang dia.
Selain itu pihak kepolisian juga sudah mengantongi identitas pelaku.
Pihaknya kini melakukan pengejaran terhadap pelaku mutilasi yang diduga kabur ke luar wilayah Yogyakarta.
Pelaku Kabur
Diketahui, sebelum kejadian, korban menginap dengan seorang pria.
Suranto, Lurah Pakem mengatakan, dari laporan yang ia terima, pria yang bersama korban sempat melapor ke pegawai wisma untuk memperpanjang sewa kamar pada Minggu siang.
Setelah itu, pria yang menginap bersama korban tersebut langsung pergi dari penginapan.
"Info yang saya terima, yang laki-laki sempat laporan mau perpanjangan ke pegawai. Setelah itu langsung pergi," jelasnya dikutip dari Tribunjogja.com.
Baca juga: Kronologi Penumpang Pesawat Bawa 3 Dus Bika Ambon Diminta Bayar Rp2 Juta
Kronologi Penemuan Korban
Diketahui, korban mutilasi ditemukan di sebuah wisma penginapan di daerah Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (20/3/2023).
Penemuan jasad korban bermula dari kecurigaan penjaga wisma penginapan yang curiga, tamu yang menginap sejak Sabtu (18/3/2023) tak kunjung keluar kamar.
Kecurigaan makin menjadi ketika penjaga wisma melihat lampu kamar masih menyala.
Kamri, Dukuh Porwodadi mengatakan, penjaga wisma langsung mendatangi kamar dan mengetuk pintu.
Namun, setelah pintunya diketuk, penjaga tak mendapatkan jawaban.
Penjaga wisma pun berinisitif untuk mencongkel jendela.
"Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil ditemukanlah (mayat) di kamar mandi," kata Kamri, Senin (20/3/2023).
Korban ditemukan di kamar mandi dalam kondisi tubuh yang tidak utuh.
Penjaga wisma pun langsung melaporkan temuannya ke perangkat desa, dan langsung dilaporkan ke Polsek Pakem.
Petugas kepolisian pun langsung mengevakuasi jasad wanita tersebut.
"Jenazah baru berhasil dievakuasi saat adzan subuh dan dibawa ke RS Bhayangkara," katanya.
Baca juga: Kasus Mutilasi di Sleman: Terkuak Karena Lampu Kamar Nyala, Polisi Kantongi Identitas Pelaku
Cerita Keluarga Koban
Ayah korban, Heri Prasetyo mengatakan, A sudah pergi dari rumah sejak Sabtu (18/3/2023) pagi.
Heri mengaku terakhir bertemua sejak A terakhir pergi dari rumah.
Ia juga mengungkapkan, ponsel anaknya sudah tidak aktif sore harinya.
"Sabtu pagi sempat masih ketemu, sorenya tak WA sudah enggak aktif (ponselnya)," kata Heri.
Heri menuturkan A bekerja di Angkasa Pura Yogyakarta.
"Kalau Sabtu enggak full (kerjanya). Biasanya untuk pergi ke mana kurang tahu senengan e dekne (kesenangan dia) gimana gak tahu, tapi dari dulu dia senengane makannya di warung Pakem, kulineran itu loh, dulu sama temen-temennya di sana," jelasnya.
Di hari terakhir ia pergi dari rumah, A tidak berpamitan ke ayahnya.
Heri juga sempat cemas karena Sabtu malam, A tak pulang ke rumah.
"Saya tidak punya nomor hp temannya, karena nomor temannya di hp dia (A) semua," ungkapnya seperti yang diwartakan TribunJogja.com.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJogja.com, Miftahul Huda)