Sebelumnya AKBP Muharomah Fajarini menegaskan tidak ada tekanan ormas pada penutupan patung Bunda Maria di Sasana Adhi Rasa “Santo Yakobus”, di Pedukuhan Degolan, Kalurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dia mengataan kehadiran ormas ketika itu tidak melakukan ap apun, apalagi mendesak untuk menutup patung dengan terpal. Menurutnya, ormas tersebut hanya membawa aspirasi warga.
“Tidak ada tekanan yang kemudian memaksa menutup patung bunda Maria apalagi dengan terpal,” kata Kapolres Fajarini, tadi malam.
Penutupan sendiri murni inisiatif pemilik rumah doa. Polisi bahkan sudah mengontak pemilik sasana yang berdomisili di Jakarta, untuk memastikan kebenaran inisiatif tersebut. Bahkan, terpal didatangkan dari Jakarta.
“Memang itu inisiatif dari beliau sendiri,” kata Fajarini.
Selain itu, dia kembali menjelaskan bahwa adanya narasi laporan dari anggotanya yang keliru membuat penutupan patung tersebut viral di media sosial. Sehingga penutupan seolah terkait tekanan ormas.
Ia memastikan hal itu tidak benar dan juga ditegaskan perwakilan keluarga pemilik sasana.
Di sisi lain, situasi masyarakat di kampung tersebut berjalan baik-baik saja seperti biasa. Masyarakat menjalani ibadah dengan khusyuk dan lancar.
Ia berharap, masyarakat tetap saling menghargai dan tak terprovokasi dengan isu yang berkembang.
“Tolong jangan terprovokasi,” kata Fajarini.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com