TRIBUNNEWS.COM – Dukun pengganda uang di Banjarnegara, Mbah Slamet alias Tohari selalu melakukan ritual sebelum mengakhiri hidup para korbannya.
Berdasarkan pengakuan, Mbah Slamet mengajak korbannya berangkat melakukan ritual sejak sore hari sekiranya pukul 16.00 WIB di lahan pertanian miliknya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Sementara ritual penggandaan uang dilakukan pukul 19.30 WIB.
Mbah Slamet mengaku takut jika terlalu malam lantaran lokasi kejadian yang sangat sepi.
Diakuinya, tidak ada ritual khusus saat itu.
Ia menyebut ritual hanya berupa obrolan antara dirinya dan para korban.
"Kalau kemalaman, takut. Jadi, berangkatnya agak siangan. Prosesi ritual sekitar satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," kata Mbah Slamet, Selasa (4/4/2023), dikutip dari TribunBayumas.
Dalam menjalani ritual penggandaan uang itu, Mbah Slamet memberikan para korbannya minuman yang berisi racun.
Para korban yang diberi minuman tersebut tak mengetahui bahwa yang ia teguk tersebut adalah racun.
Diduga, para korban menyangka bahwa minuman tersebut merupakan bagian dari ritual penggandaan uang.
Minuman yang berisi racun potasium itu membuat korbannya tak berdaya dalam kurun waktu lima menit.
Mbah Slamet mengakui bahwa racun tersebut bereaksi sangat cepat ke korbannya.
“Korbannya hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa,” ujarnya.
Sebelum mengubur, ia memastikan para korbannya sudah benar-benar meninggal dunia dengan memegang nadinya.