Sempat Berkomunikasi dengan Dukun Pengganda Uang
Sebelum hilang kabar, pasangan suami istri itu sempat berkomunikasi lewat telepon dengan Mbah Slamet.
Percakapan itu didengar langsung oleh anak kandung korban yang tidak disebutkan namanya.
Kala itu, sang dukun pengganda uang meminta ibu korban untuk datang ke alamatnya.
"Namun, ibu saya sempat tidak mau atau menolak permintaannya," kata anak korban, Rabu, dikutip dari Tribunpesawaran.com.
Kemudian, Irsyad dan Wahyu Tri memutuskan untuk pergi menemui dukun pengganda uang tersebut.
"Ibu saya minta agar hanya tiga hari datang ke sana," ungkapnya.
"Nanti pas pulangnya diantarkan pakai macan putih," tambah sang anak menirukan perkataan dari dukun tersebut.
Karena komunikasi tersebut tidaklah masuk akal, maka ia pun tak mempercayainya.
Sejak hari itu dan kepergian orangtuanya menemui dukun pengganda uang, komunikasi terputus.
Tak Ada Kabar
Sementara itu, anak korban yang lain bernama Rani Dwi Ulandari mengaku terakhir berkomunikasi dengan kedua orangtuanya pada 8 September 2021.
Baca juga: Pasutri asal Lampung Pamit Sejak 2021, Ternyata Jadi Korban Pembunuhan Dukun Sadis di Banjarnegara
Ketika itu, sang ayah mengabarkan tidak lama lagi akan pulang ke Pesawaran.
"Dia bilang sudah mau pulang dari lokasi daerah sana," ungkap Rani, dilansir TribunPesawaran.com.