TRIBUNNEWS.COM - Bupati Meranti, Muhammad Adil terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (6/4/2023) malam.
Muhammad Adil menerima suap terkait pengadaan jasa umrah dengan modus pemotongan Uang Persediaan (UP) dan Ganti Uang Persediaan (GUP).
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron mengatakan, adapun jumlah UP dan GUP yang dipotong sebesar lima hingga 10 persen.
Dalam OTT Muhammad Adil, lembaga anti-rasuah itu mengamankan barang bukti berupa uang yang hingga kini belum diketahui jumlahnya.
Penangkapan Muhammad Adil ini tak pelak mengejutkan banyak kalangan.
Sosok Muhammad Adil sempat menjadi sorotan karena menyebut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai sarang setan dan iblis.
Baca juga: Bupati Meranti yang Terkena OTT KPK Pernah Mengeluh Daerahnya Miskin, Sebut Kemenkeu Berisi Setan
Di luar itu, Muhammad Adil ternyata pernah mendapatkan gelar ningrat atau kebangsawanan dari Keraton Yogyakarta.
Mengutip dari postingan di akun Instagram-nya, suami Rinarni ini menyandang gelar Bupati Anom dari Keraton Yogyakarta dengan nama Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Projoadiwinoto.
Prosesi penyerahan gelar bangsawan pada Muhammad Adil itu berlangsung di Balai Kesatriyan Kompleks Puroyokoro Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Selasa (7/5/2022).
Wisuda secara tertutup itu dihadiri langsung oleh Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, putri keempat Sultan Hamengkubuwono X dan para pembesar kerajaan lainnya.
Muhammad Adil mengatakan, telah mengikuti beberapa prosesi sebelum wisuda gelar dilaksanakan.
"Yakni pawiatan atau pendidikan tentang budi pekerti, budaya dan agama."
"Tujuannya agar Abdi Dalem mengerti akan sikap perilaku (unggah-ungguh, sopan-santun) budaya Jawa dan pendalaman agama Islam," tulisnya melalui akun @muhammad_adil_riau.
Baca juga: OTT Bupati Meranti Disebut Bukti Prestasi Endar Priantoro Sebagai Direktur Penyelidikan KPK
Pria berusia 50 tahun itu juga melakukan ziarah ke beberapa makam pendiri Kerajaan Mataram sebagai cikal bakal Kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Sebagaimana diketahui, pemberian gelar Abdi Dalem melalui berbagai seleksi yang ketat dari Keraton Yogyakarta.
Antara lain, harus memiliki perilaku dan sopan santun yang baik di tengah masyarakat serta pemeriksaan garis nasab atau keturunan dari calon Abdi Dalem.
Setelah prosesi pemberian gelar, Muhammad Adil mengaku senang dengan pemberian gelar yang didapatkannya dari Kesultanan Yogyakarta.
"Yang jelas ada tanggungjawab moral yang saya pikul sebagai Abdi Dalem Keraton Yogyakarta," kata dia, dikutip dari merantikab.go.id.
Menurut Adil, gelar yang didapat merupakan anugerah dan kepercayaan yang harus dijaga dengan baik.
Dengan status sebagai Abdi Dalem tersebut, lanjut dia, tidak akan mengurangi tanggungjawabnya kepada masyarakat Meranti.
"Justru dengan ini, saya akan lebih termotivasi karena ada nama baik keraton yang juga harus saya jaga," ujar Adil.
Baca juga: Plt Kepala BPKAD dan Plt Kabag Umum Ikut Dibawa ke Jakarta Bersama Bupati Meranti Muhammad Adil
Deklarasi Calon Gubernur Riau
Hal lain yang membuat Muhammad Adil menjadi sorotan adalah deklarasinya sebagai bakal calon Gubernur Riau.
Deklarasi itu dilakukan Muhammad Adil pada 29 Januari 2022.
Padahal, pria kelahiran itu Alah Air, Kabupaten Kepulauan Meranti baru saja dilantik menjadi Bupati Meranti pada 26 Februari 2021.
Artinya, belum ada setahun, Adil sudah percaya diri dengan mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Riau.
Adil bahkan sudah menyematkan unggahan berupa potret dirinya dengan embel-embel 'For Gubernur Riau (Gubri) 2024.'
Slogan yang diusung Adil adalah Untuk Riau Cerdas, Maju, dan Bermartabat.
Kronologi OTT KPK Bupati Meranti
Kabar penangkapan Muhammad Adil mencuat setelah tersebarnya sejumlah foto dan video yang memperlihatkan beberapa ruangan di Pemkab Meranti yang telah disegel.
Kantor Bupati Meranti digeledah KPK pada Kamis (6/4/2023) sekira pukul 21.00 WIB.
Penggeledahan tersebut dilakukan hingga tengah malam.
Para penyidik kemudian menyegel sejumlah ruangan yang ada di kantor Bupati Meranti.
Saat kabar penggeledahan beredar, Adil diketahui sudah dibawa ke Pekanbaru.
Adil dibawa menggunakan speedboat dari pelabuhan Nur Sahadah, Selatpanjang.
Saat ditangkap tim penyidik KPK, Adil diketahui menggunakan kemeja lengan panjang degan corak baju kotak-kotak.
Dikutip dari TribunPekanbaru.com, sekitar pukul 23.30 di Pelabuhan dijaga ketat oleh pihak kepolisian.
Pintu masuk pelabuhan dipasang oleh pihak kepolisian sehingga tidak siapapun boleh memasuki Pelabuhan.
Hingga sekitar lewat tengah malam, pihak kepolisian akhirnya membubarkan diri dan tidak ada lagi speedboat yang terlihat di sana.
Kantor Disegel
Sejumlah ruangan yang disegel di antaranya ruangan Sekretaris Daerah (Sekda) Meranti.
Kemudian ada pula ruangan Humas dan Protokol dengan logo Pemkab Meranti.
Selain ruang Sekda, ruang Kabag Umum juga terlihat disegel.
Ruangan disegel putih dengan tulisan merah hitam 'Dalam Pengawasan KPK'.
Pejabat Pemkab Turut Dipanggil
Plt juru bicara KPK, Ali Fikri mengungkapkan Muhammad Adil bukan satu-satunya pejabat yang terjaring KPK.
Para pejabat yang dipanggil adalah seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Meranti.
Mereka dipanggil Jumat sekira pukul 02.55 WIB.
"Semua dipanggil, katanya semuanya (Kepala OPD) tanpa terkecuali."
"Kita belum tau siapa yang manggil dan pastinya untuk apa," kata seorang pejabat di Kepulauan Meranti yang tidak mau disebutkan namanya saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, Jumat (7/4/2023) subuh.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Milani RestiIlham Rian Pratama) (TribunPekanbaru.com/Teddy Tarigan/Rizky Amanda)