Dikutip dari Tribunpekanbaru.com, Asmar lahir dari pasangan Haji Jemang dan Siti Aminah.
Saat kecil, ia tinggal di rumah panggung papan di bawah pohon karet.
Asmar merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara.
Sang ayah adalah petani pemotong karet.
Asmar dan tujuh saudaranya dibesarkan dari hasil karet tersebut.
Pria yang memiliki cita-cita menjadi polisi sejak kecil ini ternyata mulai menyukai kepolisian karena termotivasi dengan abang iparnya.
Saat itu, Asmar kecil tinggal di rumah abang iparnya di Selatpanjang.
Kebiasannya setiap pagi menyemir sepatu abang ipar.
Dari sanalah Asmar bertekad menjadi anggota Polri.
"Memang dari kecil pengen jadi polisi karena sering semirkan sepatu abang ipar waktu sekolah Tsanawiyah," ujar Asmar saat bercerita pada Kamis (13/8/2020).
Untuk pendidikan Asmar juga memprihatinkan.
Saat sekolah dasar, ia harus berjalan kaki lebih dari satu kilometer.
Untuk melanjutkan jenjang SMP, Asmar harus keluar dari daerahnya Tanjung Samak, karena saat itu belum ada sekolah di sana.
Ia juga sempat mengenyam pendidikan di Pekanbaru dan pesantren Darun Nahdah Bangkinang.