Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Dua warga Bengkulu Selatan yang tewas tersambar petir saat berteduh di pondok sawah, Rabu (19/4/2023) malam sekira pukul 19:06 WIB saat cuaca buruk melanda wilayah Bengkulu Selatan.
Diketahui ketiga korban adalah penggarap padi yang hendak dipanen di sawah pada pagi harinya.
Tewasnya kedua korban tewas tersebut yakni Naidi (50) warga Jeranglah Tinggi, Kecamatan Manna akibat mengalami luka sangat serius di seluruh tubuh dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari ini, Rabu 19 Maret 2023: Hujan Petir di Tangerang, Jaksel, Bogor
Sedangkan, Tahin (45) desa Muara Pinang Kecamatan Seginim Bengkulu Selatan sebelum mengehembuskan nafas terakhir sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasannudin Damrah (HD) Manna.
"Dua orang meninggal. Satu meninggal di tempat lokasi kejadian dan satu lagi meninggal di RSUD HD Manna. Keduanya memang mengalami luka bakar yang sangat serius," kata Rinto (40) Tetangga korban.
Sementara satu rekan korban yang selamat dari sambaran petir tersebut yakni Tenang (45) warga Desa Tambangan Kecamatan Manna yang saat ini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Asy Syifa, Kota Manna.
Informasi yang didapat tetangga korban, ketiga korban sedang berteduh disebuah pondok lalu data petir menyambar meraka.
Ketiga korban hendak pulang rumah usai mempersiapkan untuk panen padi, pada Kamis, (20/4/2023).
"Ketiganya berada di pondok. Mereka berteduh akibat hujan lebar dan petir. Korban memang tujuan ingin pulang ke rumah usai mempersiapkan beberapa alat yang akan digunakan untuk panen pagi," jelas Tetangga Korban.
Untuk diketahui, lokasi kejadian tersebut terjadi di salah satu hamparan sawah ataran Keluangan Desa Muara Pulutan Kecamatan Seginim Bengkulu Selatan.
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Sebelum Tewas Tersambar Petir, Tiga Warga Bengkulu Selatan Rencanakan Hendak Panen Padi