News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Kupang

Kapolda NTT: Tersebarnya Video dan Foto Jadi Pemicu Kerusuhan Polisi-POM AD di Kupang Meluas

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolda NTT, Irjen Johni Asadoma; Danrem 161/Wira Sakti, Kolonel Febrien Sikumbang; hingga Wali Kota Kupang, George M Hadjoh saat konferensi pers terkait penjelasan kerusuhan di GOR Oepoi, Kupang yang terjadi pada Rabu (19/4/2023) malam.

TRIBUNNEWS.COM - Kapolda NTT, Irjen Johni Asadoma mengungkapkan tersebarnya video dan foto terkait kerusuhan antara oknum polisi dan POM-AD memicu kerusuhan semakin meluas hingga di luar GOR Oepoi, Rabu (19/4/2023) malam.

Johni menilai tersebarnya foto dan video kerusuhan di dalam GOR Oepoi membuat adanya personel lainnya tersulut emosinya.

Padahal, sambungnya, personel yang tidak berada di GOR Oepoi tersebut tidak mengetahui duduk perkara yang mengakibatkan kerusuhan.

"Mungkin, gambar-gambar atau video-video saat di dalam GOR tersebut menyebar ke luar sehingga, mungkin teman-teman TNI yang lain yang tidak tahu permasalahan sebenarnya itu, kemudian datang (ke GOR Oepoi) dan terjadi kesalahpahaman tersebut," ujarnya dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Tribun Sumsel, Kamis (20/4/2023).

Di sisi lain, Johni menganggap kerusuhan yang berujung pada pengrusakan ini bukan akibat mobilisasi massa dari oknum polisi maupun POM-AD.

Menurutnya, kerusuhan terjadi lantaran jiwa korsa dari tiap anggota yang terpicu dari tersebarnya video ataupun foto bentrokan awal yang terjadi di GOR Oepoi.

Baca juga: Kapolda NTT Beberkan Kronologi Kerusuhan di Kupang, Berawal dari Salah Paham Anggota Polisi-POM AD

Dari hal tersebut, Johni menilai jiwa korsa menimbulkan tindakan spontan dari anggota polisi maupun POM-AD sehingga kerusuhan tidak dapat dihindarkan.

"Kalau saya rasa itu bukan mobilisasi, itu tindakan spontanitas karena ada video-video yang beredar."

"Zaman teknologi yang canggih ini, dalam hitungan detik, semua informasi tersebar, kemudian itu ada semacam jiwa korsa dan mencari penyebab bentrokan tersebut."

"Kemudian melampiaskanlah emosinya di situ. Jadi ini spontanitas daripada anggota, tidak ada mobilisasi. Tidak mungkin ada seperti itu," bebernya.

Kemudian, Johni mengungkapkan jika kerusuhan yang meluas memang akibat dari mobilisasi massa, maka dirinya memastikan para anggota polisi maupun POM-AD akan membawa senjata api yang dimiliki.

Berawal dari Salah Paham, 4 Anggota Polisi Alami Luka

Suasana di luar GOR Oepoi Kupang, Nusa Tenggara Timur saat terjadi kerusuhan pada Rabu 19 April 2023 malam (tangkapan layar)

Johni juga membeberkan kronologi hingga kerusuhan dapat terjadi pada Rabu malam tersebut.

Awalnya Johni menjelaskan di dalam GOR Oepoi, tengah digelar pertandingan futsal antara tim dari Polda NTT melawan tim dari Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini