News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesan Mengharukan Bocah 9 Tahun di Gresik Sebelum Tewas Ditusuk Ayah Kandung: 'Selamat Tinggal'

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Muhammad Qo'ad Afa'aul Kirom alias Afan tega menghabisi nyawa anaknya dan (Kanan) Surat yang ditulis korban beberapan jam sebelum dibunuh ayahnya.

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Petugas Satreskrim Polres Gresik menemukan kertas berisi gambar dan coretan tangan yang diduga ditulis AK alias Z, bocah 9 tahun di Gresik yang tewas ditusuk ayah kandungnya Muhammad Qodad Afalul (29) alias Afan.

Kertas tersebut ditemukan polisi saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kamar kontrakan korban di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik dan isinya sungguh memilukan.

Sebuah kertas berisi gambar tangan dan coretan itu tertulis "Dari Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea."

Baca juga: Kronologi Ayah di Gresik Bunuh Anaknya, Ingin Korban Masuk Surga hingga Kecewa Istri Jadi LC Karaoke

Di bawah tulisan tersebut ada gambar sosok anak kecil yang diberi nama Airin terlihat melambaikan tangan kepada tiga anak lainnya bernama Pelangi, Zee dan Alea.

Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra mengatakan, berdasarkan keterangan tersangka, korban menulis surat sehari sebelum dibunuh oleh ayahnya sendiri, Jumat (28/4/2023).

"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya," ujar Erika, Minggu (30/4/2023), dikutip dari Tribunnews.

Saat polisi memperlihatkan surat tersebut kepada tersangka untuk penyelidikan lebih lanjut, Afan langsung menangis.

Baca juga: Pengakuan Pria di Gresik setelah Bunuh Anak Kandung, Tidak Menyesal karena Yakin Korban Masuk Surga

Kronologi Kejadian

Afan tega menghabisi nyawa anaknya dengan pisau dapur, Sabtu (29/4/2023) subuh.

Bocah kelas 2 SD itu ditikamnya saat sedang tertidur.

Wakapolres Gresik, Kompol Erika Purwana Putra mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka, karena sudah tidak sanggup lagi membesarkan anaknya.

"Motif tekanan ekonomi karena pelaku keberatan untuk membiayai keluarga maupun anaknya," ujarnya.

Disamping itu, tersangka ingin anaknya segera masuk surga. Tersangka menghabisi nyawa anaknya menggunakan pisau dapur. Berkali-kali pisau dapur ditusuk ke punggung anaknya. Dari hasil visum ada 24 luka tusuk.

"Pisau dapur di bagian punggung tembus ke jantung," kata dia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini