Afan juga mengaku kecewa pada sang istri yang pergi meninggalkan rumah tanpa pamit sejak Rabu (26/4/2023).
Dia yakin, istrinya itu kembali bekerja menjadi pemandu lagu di sebuah rumah karaoke.
Dia yakin demikian karena kerap melihat istrinya mengunggah foto bersama lelaki lain di akun media sosial.
Karena itu Afan merasa kecewa dan depresi.
Baca juga: Ayah Bunuh Anak di Gresik, Polisi Temukan Kertas Berisi Pesan Perpisahan Milik Korban yang Masih SD
Apalagi, kata dia, anaknya juga kerap dibully oleh teman-temannya karena latar belakang ibunya.
"Dibully teman-teman tidak mau berteman dengan anak saya karena latar belakang ibunya," ucap Afan.
Sebelumnya, Z tewas dibunuh Afan di dalam kamar pada Sabtu (29/4/2023) pagi sekitar pukul 04.30 WIB.
Bocah perempuan yang masih duduk di bangku kelas 2 SD ditusuk dengan pisau dapur oleh ayahnya sendiri saat sedang tidur.
Z mengalami 24 luka tusuk di punggung yang menembus jantung akibat perbuatan brutal tersebut.
"Tersangka sempat browsing (mencari informasi di internet) mencari cara membunuh anaknya pada malam hari sebelum kejadian," ucap Erika.
Kepada polisi, Afan mengaku bahwa Ibu Z meninggalkan rumah tanpa pamit sejak Rabu (26/4/2023) kemarin. Diduga kembali menjadi LC (lady companion) karaoke.
Akibat perbuatan tersebut, tersangka dijerat pasal berlapis pembunuhan berencana. Yakni Pasal 340 KUHP jo Pasal 44 Ayat 3 UU Nomor 23 Tahun 2004. (Tribunnews.com/Surya/TribunJatim.com)